1.500 anak-anak Palestina tewas di tangan Israel
A
A
A
Sindonews.com – Lebih dari 1.500 anak-anak Palestina telah tewas oleh pasukan Israel sejak tahun 2000. Demikian dinyatakan Menteri Urusan Sosial Otoritas Palestina, Kamal al-Sharafi, Sabtu (5/4/2014).
“Tak kurang dari 1.520 anak-anak Palestina telah tewas dan sekitar 6.000 terluka oleh militer Israel dalam 14 tahun terakhir,” jelas al-Sharafi, seperti dikutip dari Maan News. Pernyataan ini dilontarkan al-Sharafi bertepatan dengan Hari Anak Palestina.
“Lebih dari 10 ribu telah ditangkap dan 200 diantaranya saat ini sedang ditahan di penjara-penjara Israel,” lanjutnya. Menurut al-Sharafi, melindungi dan mendukung anak-anak menjadi tanggung jawab nasional. Ia juga menyerukan Pemerintah Otoritas Palestina untuk meratifikasi hukum guna melindungi anak di bawah umur.
Badan PBB yang menaungi anak-anak di seluruh dunia, UNICEF, mengatakan dalam sebuah laporan, pada 2013 ada 700 anak-anak Palestina yang berusia 12 sampai 17 telah ditangkap, diinterogasi dan ditahan oleh militer, polisi, dan agen keamanan Israel di Tepi Barat. Sebagian besar dari mereka adalah anak laki-laki.
Dalam laporan tersebut, UNICEF mengidentifikasi adanya tindakan kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat, sesuai dengan Konvensi Hak Anak dan Konvensi Menentang Penyiksaan.
“Tak kurang dari 1.520 anak-anak Palestina telah tewas dan sekitar 6.000 terluka oleh militer Israel dalam 14 tahun terakhir,” jelas al-Sharafi, seperti dikutip dari Maan News. Pernyataan ini dilontarkan al-Sharafi bertepatan dengan Hari Anak Palestina.
“Lebih dari 10 ribu telah ditangkap dan 200 diantaranya saat ini sedang ditahan di penjara-penjara Israel,” lanjutnya. Menurut al-Sharafi, melindungi dan mendukung anak-anak menjadi tanggung jawab nasional. Ia juga menyerukan Pemerintah Otoritas Palestina untuk meratifikasi hukum guna melindungi anak di bawah umur.
Badan PBB yang menaungi anak-anak di seluruh dunia, UNICEF, mengatakan dalam sebuah laporan, pada 2013 ada 700 anak-anak Palestina yang berusia 12 sampai 17 telah ditangkap, diinterogasi dan ditahan oleh militer, polisi, dan agen keamanan Israel di Tepi Barat. Sebagian besar dari mereka adalah anak laki-laki.
Dalam laporan tersebut, UNICEF mengidentifikasi adanya tindakan kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat, sesuai dengan Konvensi Hak Anak dan Konvensi Menentang Penyiksaan.
(esn)