AS prihatin dengan kekerasan di Thailand

Kamis, 27 Februari 2014 - 11:29 WIB
AS prihatin dengan kekerasan di Thailand
AS prihatin dengan kekerasan di Thailand
A A A
Sindonews.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan prihatin atas meningkatnya kekerasan di Thailand. AS menyerukan semua pihak di Thailand untuk menahan diri dalam konflik yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.

"Kekerasan bukan cara yang dapat diterima untuk menyelesaikan perbedaan politik," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki. Ia mengutuk ledakan yang terjadi pada akhir pekan lalu di Thailand dan menyebutnya sebagai tindakan yang "tidak dapat dimaafkan”.

"Kami mengulangi seruan kami pada semua pihak untuk menahan diri dan mendesak pemerintah Thailand untuk menyelidiki secara menyeluruh dan transparan terhadap semua tindakan kekerasan yang baru-baru ini terjadi," tambah Psaki, seperti dikutip dari Reuters.

Menurutnya, Pemerintah AS selalu memantau perkembangan yang terjadi di Thailand. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, mengatakan, Duta Besar AS untuk Thailand, Kristie Kenney, secara aktif terlibat dalam upaya untuk mendorong resolusi damai dan demokratis di Thailand.

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, sebuah ledakan bom terjadi di area perbelanjaan yang sibuk. Ledakan ini menewaskan dua anak dan seorang wanita. Selain korban tewas, ledakan juga melukai sedikitnya 22 orang lainnya.

Dalam empat bulan terakhir, aksi kekerasan melanda sejumlah wilayah di Thailand, terutama di ibu kota Bangkok. Massa anti pemerintah kerap melakukan demonstrasi mendesak Perdana Menteri Yingluck Shinawatra lengser dari posisinya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3521 seconds (0.1#10.140)