Usir pencari suaka ke RI, Australia bungkam
A
A
A
Sindonews.com –Pemerintah Australia kembali mengusir sekelompok pencari suaka ke wilayah Indonesia. Sekitar 26 orang pencari suaka ditemukan dalam sekoci di pantai selatan Jawa Tengah, kemarin sore, setelah diusir oleh pasukan Australia.
Seorang juru bicara Menteri Imigrasi Australia menolak untuk mengkonfirmasi laporan ini. ”Sesuai dengan Operasi Sovereign Borders, kebijakan mengenai informasi terkait hal-hal operasional, pemerintah tidak memiliki respon lebih lanjut,” katanya, seperti dikutip media Australia, news.com.au, Selasa (25/2/2014).
Ini adalah yang ketiga kalinya para pencari suaka yang terjaring Operasi Sovereign Borders Australia diusir ke wilayah Indonesia sejak 15 Januari 2014.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, telah berulang kali mengecam kebijakan pemerintahan Perdana Menteri Tony Abbott tentang pengusiran para pencari suaka ke wilayah Indonesia. Sebab, tindakan itu berpotensi merusak hubungan kedua negara.
“Ini semacam kebijakan mentransfer orang dari satu perahu ke perahu yang lain dan kemudian mengarahkan mereka kembali ke Indonesia. Itu benar-benar tidak membantu,” kritik Marty beberapa waktu lalu.
Ditanya tentang dampak dari tindakan tersebut yang akan merusak hubungan kedua negara, baik Perdana Menteri Tony Abbott maupun Menteri Imigrasi Scott Morrison, mengakui kekhawatiran itu yang dirasakan Indonesia.
Kendati demikian, Abbott menegaskan bahwa Australia berhak untuk melindungi perbatasannya dan akan terus melakukannya, terlepas dari protes Indonesia atas pelanggaran wilayah territorial.
”Menghentikan perahu adalah masalah kedaulatan dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, serta semua orang harus mengerti. Betapa serius kita menjaga mengambil kedaulatan,” ucap Abbott.
Seorang juru bicara Menteri Imigrasi Australia menolak untuk mengkonfirmasi laporan ini. ”Sesuai dengan Operasi Sovereign Borders, kebijakan mengenai informasi terkait hal-hal operasional, pemerintah tidak memiliki respon lebih lanjut,” katanya, seperti dikutip media Australia, news.com.au, Selasa (25/2/2014).
Ini adalah yang ketiga kalinya para pencari suaka yang terjaring Operasi Sovereign Borders Australia diusir ke wilayah Indonesia sejak 15 Januari 2014.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, telah berulang kali mengecam kebijakan pemerintahan Perdana Menteri Tony Abbott tentang pengusiran para pencari suaka ke wilayah Indonesia. Sebab, tindakan itu berpotensi merusak hubungan kedua negara.
“Ini semacam kebijakan mentransfer orang dari satu perahu ke perahu yang lain dan kemudian mengarahkan mereka kembali ke Indonesia. Itu benar-benar tidak membantu,” kritik Marty beberapa waktu lalu.
Ditanya tentang dampak dari tindakan tersebut yang akan merusak hubungan kedua negara, baik Perdana Menteri Tony Abbott maupun Menteri Imigrasi Scott Morrison, mengakui kekhawatiran itu yang dirasakan Indonesia.
Kendati demikian, Abbott menegaskan bahwa Australia berhak untuk melindungi perbatasannya dan akan terus melakukannya, terlepas dari protes Indonesia atas pelanggaran wilayah territorial.
”Menghentikan perahu adalah masalah kedaulatan dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, serta semua orang harus mengerti. Betapa serius kita menjaga mengambil kedaulatan,” ucap Abbott.
(mas)