15 tewas dalam serangan udara di Pakistan
Kamis, 20 Februari 2014 - 14:56 WIB

15 tewas dalam serangan udara di Pakistan
A
A
A
Sindonews.com – Setidaknya 15 orang tewas saat pesawat jet militer Pakistan menembakkan roket ke lokasi yang diduga adalah kamp persembunyian anggota Taliban di Distrik Suku barat laut Pakistan, Kamis (20/2/2014).
Serangan tersebut dilakukan sehari setelah pemberontak menawarkan gencatan senjata untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian.
“Sudah ada konfirmasi, bahwa 15 militan termasuk orang asing tewas dalam serangan udara tersebut," kata seorang pejabat senior keamanan Pakistan kepada AFP.
Dia juga menambahkan, bahwa serangan tersebut berfokus pada kota Mir Ali dan sekitar kota Waziristan Utara. Pada Rabu, kelompok Taliban Pakistan, Tehreek-e- Taliban (TTP) mengatakan, mereka siap untuk melakukan gencatan senjata guna memungkinkan dimulainya kembali perundingan damai, asalkan pasukan keamanan Pakistan berhenti menyerang dan menangkap mereka.
Pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah dilaksanakan pada29 Januari lalu. Pembicaraan tersebut terhenti pekan ini karena adanya klaim dari faksi Taliban pada akhir pekan lalu, bahwa mereka telah membunuh 23 tentara yang mereka culik.
Meskipun masih terjadi pertumpahan darah, Profesor Ibrahim Khan, seorang negosiator perdamaian Taliban, mengatakan, bahwa kemungkinan penyelesaian dari pembicaraan tersebut masih tetap ada. "Negosiasi adalah satu-satunya cara, tidak ada cara lain," Khan menegaskan.
Serangan tersebut dilakukan sehari setelah pemberontak menawarkan gencatan senjata untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian.
“Sudah ada konfirmasi, bahwa 15 militan termasuk orang asing tewas dalam serangan udara tersebut," kata seorang pejabat senior keamanan Pakistan kepada AFP.
Dia juga menambahkan, bahwa serangan tersebut berfokus pada kota Mir Ali dan sekitar kota Waziristan Utara. Pada Rabu, kelompok Taliban Pakistan, Tehreek-e- Taliban (TTP) mengatakan, mereka siap untuk melakukan gencatan senjata guna memungkinkan dimulainya kembali perundingan damai, asalkan pasukan keamanan Pakistan berhenti menyerang dan menangkap mereka.
Pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah dilaksanakan pada29 Januari lalu. Pembicaraan tersebut terhenti pekan ini karena adanya klaim dari faksi Taliban pada akhir pekan lalu, bahwa mereka telah membunuh 23 tentara yang mereka culik.
Meskipun masih terjadi pertumpahan darah, Profesor Ibrahim Khan, seorang negosiator perdamaian Taliban, mengatakan, bahwa kemungkinan penyelesaian dari pembicaraan tersebut masih tetap ada. "Negosiasi adalah satu-satunya cara, tidak ada cara lain," Khan menegaskan.
(esn)