Venezuela rusuh, Maduro: Tak ada kudeta !
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, berjanji untuk memperketat keamanan di seluruh kota, menyusul demonstrasi rusuh yang menewaskan tiga orang dan melukai 26 lainnya. Demo besar itu dipicu krisis ekonomi yang tak kunjung selesai.
”Tidak akan ada kudeta di Venezuela !. Anda dapat yakin, bahwa demokrasi akan terus berlanjut, dan revolusi akan terus berlanjut,” kata Maduro yang disiarkan stasiun televisi nasional Venezuela, seperti dikutip Reuters, Kamis (13/2/2014).
“Saya telah memberikan instruksi yang jelas kepada lembaga keamanan negara untuk mengamankan kota-kota utama negara itu. Siapa pun yang pergi keluar untuk mencoba untuk melakukan kekerasan akan ditangkap,” tegas anak didik Hugo Chavez itu.
Sedikitnya 30 orang telah ditangkap, dalam demonstrasi yang dipicu kekecewaan atas krisis ekonomi yang mendera Venezuela. Demonstrasi yang berlangsung damai tiba-tiba menjadi rusuh. Tiga orang dinyatakan tewas, dan 26 lainnya terluka dalam insiden tersebut.
Ekonomi Venezuela terpukul oleh inflasi lebih dari 50 persen per tahun. Barang-barang kebutuhan pokok juga mulai langka di negara itu. Pemerintahan Maduro menyalahkan kaum "borjuis" yang memiliki kepentingan bisnis lokal untuk mencoba mendapatkan keuntungan dari krisis tersebut.
”Tidak akan ada kudeta di Venezuela !. Anda dapat yakin, bahwa demokrasi akan terus berlanjut, dan revolusi akan terus berlanjut,” kata Maduro yang disiarkan stasiun televisi nasional Venezuela, seperti dikutip Reuters, Kamis (13/2/2014).
“Saya telah memberikan instruksi yang jelas kepada lembaga keamanan negara untuk mengamankan kota-kota utama negara itu. Siapa pun yang pergi keluar untuk mencoba untuk melakukan kekerasan akan ditangkap,” tegas anak didik Hugo Chavez itu.
Sedikitnya 30 orang telah ditangkap, dalam demonstrasi yang dipicu kekecewaan atas krisis ekonomi yang mendera Venezuela. Demonstrasi yang berlangsung damai tiba-tiba menjadi rusuh. Tiga orang dinyatakan tewas, dan 26 lainnya terluka dalam insiden tersebut.
Ekonomi Venezuela terpukul oleh inflasi lebih dari 50 persen per tahun. Barang-barang kebutuhan pokok juga mulai langka di negara itu. Pemerintahan Maduro menyalahkan kaum "borjuis" yang memiliki kepentingan bisnis lokal untuk mencoba mendapatkan keuntungan dari krisis tersebut.
(mas)