Konvoi bantuan ke kota Homs dihujani mortir
A
A
A
Sindonews.com – Konvoi bantuan kemanusiaan bagi warga kota Homs dihujani tembakan mortir, Sabtu (8/2/2014). Bulan Sabit Merah Suriah (SARC) mengatakan, tembakan mortir mendarat dekat dengan konvoi dan melukai salah satu pengemudi.
Seperti dilaporkan Reuters, setidaknya sembilan kendaraan Bulan Sabit Merah dan PBB terpaksa bersembunyi di dalam kota selama beberapa jam setelah gelap. Konvoi baru berhasil keluar dari Homs pada pukul sepuluh malam. Dua truk yang rusak terpaksa ditinggalkan.
Rekaman video dari insiden itu yang ditayangkan oleh aktivis memperlihatkan, delapan mobil putih dengan tanda PBB dan sebuah truk berhenti di sudut jalan sempit yang penuh dengan puing-puing. Seorang pria dengan darah di wajahnya dibawa ke sebuah bangunan.
"Meskipun tim ini mendapat serangan, tapi kami telah berhasil memberikan 250 paket makanan dan 190 paket obat,” sebut pernyataan SARC.
Pemerintah Suriah menyalahkan pemberontak atas serangan ini. Sebaliknya, kubu pemberontak menyebut pasukan yang setia pada Presiden Bashar al-Assad yang menyebabkan serangan ini terjadi. Akhir pekan ini menjadi hari terakhir gencatan senjata tiga hari yang disepakati pihak-pihak yang bertikai di Suriah.
Gencatan senjata ini pula yang memungkinkan terlaksananya penyaluran bantuan ke Homs dan evakuasi warga kota Homs yang telah berada dalam kepungan pasukan pemerintah Suriah selama 18 bulan terakhir.
Seperti dilaporkan Reuters, setidaknya sembilan kendaraan Bulan Sabit Merah dan PBB terpaksa bersembunyi di dalam kota selama beberapa jam setelah gelap. Konvoi baru berhasil keluar dari Homs pada pukul sepuluh malam. Dua truk yang rusak terpaksa ditinggalkan.
Rekaman video dari insiden itu yang ditayangkan oleh aktivis memperlihatkan, delapan mobil putih dengan tanda PBB dan sebuah truk berhenti di sudut jalan sempit yang penuh dengan puing-puing. Seorang pria dengan darah di wajahnya dibawa ke sebuah bangunan.
"Meskipun tim ini mendapat serangan, tapi kami telah berhasil memberikan 250 paket makanan dan 190 paket obat,” sebut pernyataan SARC.
Pemerintah Suriah menyalahkan pemberontak atas serangan ini. Sebaliknya, kubu pemberontak menyebut pasukan yang setia pada Presiden Bashar al-Assad yang menyebabkan serangan ini terjadi. Akhir pekan ini menjadi hari terakhir gencatan senjata tiga hari yang disepakati pihak-pihak yang bertikai di Suriah.
Gencatan senjata ini pula yang memungkinkan terlaksananya penyaluran bantuan ke Homs dan evakuasi warga kota Homs yang telah berada dalam kepungan pasukan pemerintah Suriah selama 18 bulan terakhir.
(esn)