Singapura tersinggung dengan nama kapal baru AL RI
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Singapura tersinggung dengan rencana pemberian nama kapal baru milik militer Angkatan Laut (AL) Indonesia. Sebab, kapal baru buatan Inggris itu salah satunya akan dinamakan KRI Usman Harun.
Bagi Singapura, nama itu dianggap menyinggung, karena merupakan gabungan dua tokoh marinir Indonesia yang terlibat pemboman di rumah MacDonald tahun 1965.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Singapura (MFA), semalam, mengatakan, bahwa Menteri Luar Negeri K Shanmugam telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa terkait ketersinggungan Pemerintah Singapura dengan penamaan kapal itu.
”Dampak ini akan dirasakan warga Singapura, khususnya keluarga para korban (bom),” kata juru bicara itu, seperti dikutip Straits Times, Kamis (6/2/2014).
Rencananya, minggu ini kapal baru AL buatan Inggris akan diberi nama KRI Usman Harun. Pemerintah Singapura keberatan jika Osman Haji Mohamed Ali dan Harun Said dijadikan nama kapal baru tersebut.
”Kedua marinir Indonesia dinyatakan bersalah atas pemboman yang menewaskan tiga orang dan melukai 33 lainnya,” kata juru bicara MFA itu.
”Singapura telah mempertimbangkan kondisi sulit dalam hal hubungan bilateral yang terputus pada Mei 1973 ketika Perdana Menteri Lee Kuan Yew datang dan tersebar bunga di makam dua marinir itu.”
Kedua marinir itu dihukum dan dieksekusi di Singapura pada tahun 1968 atas pemboman yang terjadi pada 10 Maret 1965 di rumah MacDonald House, di dekat tempat stasiun Dhoby Ghaut.
Bagi Singapura, nama itu dianggap menyinggung, karena merupakan gabungan dua tokoh marinir Indonesia yang terlibat pemboman di rumah MacDonald tahun 1965.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Singapura (MFA), semalam, mengatakan, bahwa Menteri Luar Negeri K Shanmugam telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa terkait ketersinggungan Pemerintah Singapura dengan penamaan kapal itu.
”Dampak ini akan dirasakan warga Singapura, khususnya keluarga para korban (bom),” kata juru bicara itu, seperti dikutip Straits Times, Kamis (6/2/2014).
Rencananya, minggu ini kapal baru AL buatan Inggris akan diberi nama KRI Usman Harun. Pemerintah Singapura keberatan jika Osman Haji Mohamed Ali dan Harun Said dijadikan nama kapal baru tersebut.
”Kedua marinir Indonesia dinyatakan bersalah atas pemboman yang menewaskan tiga orang dan melukai 33 lainnya,” kata juru bicara MFA itu.
”Singapura telah mempertimbangkan kondisi sulit dalam hal hubungan bilateral yang terputus pada Mei 1973 ketika Perdana Menteri Lee Kuan Yew datang dan tersebar bunga di makam dua marinir itu.”
Kedua marinir itu dihukum dan dieksekusi di Singapura pada tahun 1968 atas pemboman yang terjadi pada 10 Maret 1965 di rumah MacDonald House, di dekat tempat stasiun Dhoby Ghaut.
(mas)