Seorang Diplomat Vietnam ajukan suaka di Swiss
A
A
A
Sindonews.com – Seorang diplomat Vietnam, Dang Xuong Hung, mengaku telah meminta suaka politik di Swiss. Pengajuan suaka ini dilayangkan hanya beberapa hari sebelum keluarnya laporan PBB soal Hak Asasi Manusia (HAM) di Vietnam.
Hung, yang menjabat sebagai konsul di era 2008-2012, secara resmi telah mengundurkan diri dari Partai Komunis Vietnam. Ia mengatakan kepada stasiun televisi Geneva Leman Bleu, bahwa ia telah mengajukan permohonan suaka ke Swiss pada Oktober tahun lalu.
"Tembok Berlin telah runtuh 25 tahun yang lalu, tetapi Vietnam masih di bawah rezim komunis. Partai Komunis Vietnam tetap memiliki tujuan untuk melanjutkan kediktatoran, untuk melanjutkan dengan rezim satu partai," ungkapnya.
Hung, yang mulai bekerja untuk Kementerian Luar Negeri Vietnam pada 1983, menyalahkan sistem satu partai untuk krisis di semua bidang yang dialami Vietnam saat ini.
"Ada krisis ekonomi, krisis politik, dan krisis di bidang pendidikan, kesehatan," katanya. Ia berharap, bahwa aksi pembelotan ini akan diikuti oleh warga Vietnam lainnya. Ia juga meminta delegasi Vietnam yang akan hadir di PBB untuk mengungkapkan fakta yang sebenarnya.
"Begitu kita berani berbicara kebenaran, kita tidak perlu membuang-buang waktu untuk tidak jujur menyembunyikan fakta-fakta," jelasnya.
Hung, yang menjabat sebagai konsul di era 2008-2012, secara resmi telah mengundurkan diri dari Partai Komunis Vietnam. Ia mengatakan kepada stasiun televisi Geneva Leman Bleu, bahwa ia telah mengajukan permohonan suaka ke Swiss pada Oktober tahun lalu.
"Tembok Berlin telah runtuh 25 tahun yang lalu, tetapi Vietnam masih di bawah rezim komunis. Partai Komunis Vietnam tetap memiliki tujuan untuk melanjutkan kediktatoran, untuk melanjutkan dengan rezim satu partai," ungkapnya.
Hung, yang mulai bekerja untuk Kementerian Luar Negeri Vietnam pada 1983, menyalahkan sistem satu partai untuk krisis di semua bidang yang dialami Vietnam saat ini.
"Ada krisis ekonomi, krisis politik, dan krisis di bidang pendidikan, kesehatan," katanya. Ia berharap, bahwa aksi pembelotan ini akan diikuti oleh warga Vietnam lainnya. Ia juga meminta delegasi Vietnam yang akan hadir di PBB untuk mengungkapkan fakta yang sebenarnya.
"Begitu kita berani berbicara kebenaran, kita tidak perlu membuang-buang waktu untuk tidak jujur menyembunyikan fakta-fakta," jelasnya.
(esn)