KPU Thailand minta pemilu ditunda
A
A
A
Sindonews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Thailand mendesak penundaan pemilu di negara itu, yang rencananya akan dilangsungkan pada pekan depan. Penundaan ini didasari adanya kemungkinan terjadinya pertumpahan darah, bila pemilu tetap digelar.
"Sebagai pejabat pemilu, itu adalah tugas kita untuk membuat pemilu pasti berhasil. Tapi, kami juga perlu memastikan, bahwa negara ini cukup damai untuk melangsungkan pemilu," kata Somchai Srisutthiyakorn, salah satu anggota KPU, kepada Reuters, Senin (27/1/2014).
Menurut Srisutthiyakorn, KPU tak ingin pemilu menjadi pemicu terjadinya pertikaian di tengah-tengah masyarakat Thailand. "Kami tidak ingin (pemilu) menjadi berdarah," tegasnya. KPU akan bertemu dengan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra pada Selasa (28/1/2014), untuk membahas jadwal baru pemillu.
Sementara militer Thailand mengaku akan tetap netral menyikapi perkembangan yang terjadi di negara itu. Sempat muncul kekhawatiran kalau militer akan melakukan kudeta, mengingat sejarah kudeta yang dilakukan militer Thailand di masa lalu.
Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Thailand, Thanasak Patimapakorn, menolak mengomentari apakah pemilu akan ditunda atau tidak. "KPU dan pemerintah akan bertemu untuk membahas hal ini, besok. Tentara tidak akan bisa mengatakan lebih dari ini," katanya.
"Sebagai pejabat pemilu, itu adalah tugas kita untuk membuat pemilu pasti berhasil. Tapi, kami juga perlu memastikan, bahwa negara ini cukup damai untuk melangsungkan pemilu," kata Somchai Srisutthiyakorn, salah satu anggota KPU, kepada Reuters, Senin (27/1/2014).
Menurut Srisutthiyakorn, KPU tak ingin pemilu menjadi pemicu terjadinya pertikaian di tengah-tengah masyarakat Thailand. "Kami tidak ingin (pemilu) menjadi berdarah," tegasnya. KPU akan bertemu dengan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra pada Selasa (28/1/2014), untuk membahas jadwal baru pemillu.
Sementara militer Thailand mengaku akan tetap netral menyikapi perkembangan yang terjadi di negara itu. Sempat muncul kekhawatiran kalau militer akan melakukan kudeta, mengingat sejarah kudeta yang dilakukan militer Thailand di masa lalu.
Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Thailand, Thanasak Patimapakorn, menolak mengomentari apakah pemilu akan ditunda atau tidak. "KPU dan pemerintah akan bertemu untuk membahas hal ini, besok. Tentara tidak akan bisa mengatakan lebih dari ini," katanya.
(esn)