Pihak yang bertikai di Sudan Selatan langgar gencatan senjata
A
A
A
Sindonews.com – Tentara pemerintah dan pemberontak di Sudan Selatan masih terlibat pertempuran sporadis, meski gencatan senjata telah disepakati pada Jumat (24/1/2014).
Beberapa jam setelah diberlakukannya gencatan senjata, pemberontak menuduh tentara Pemerintah Sudan Selatan menyerang posisi pemberontak di dua wilayah yang terpisah.
"Misi PBB di Sudan Selatan mengatakan, bahwa pertempuran sporadis terjadi di beberapa bagian negara saat ini, termasuk setelah gencatan senjata,” kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (25/1/2014).
Sementara juru bicara pemberontak, Lul Ruai Koang, mengatakan, sebelum batas waktu gencatan senjata, serangan simultan telah diluncurkan oleh tentara pemerintah di wilayah utara dan timur Jonglei.
Namun, juru bicara militer Sudan Selatan, Philip Aguer, mengaku tak menerima adanya laporan pertempuran. Menurutnya, bentrokan di Jonglei terjadi sebelum kesepakatan gencatan senjata ditandatangani.
Bentrokan antara pasukan Pemerintah Sudan Selatan dengan pemberontak telah berlangsung selama lima pekan dan menewaskan ribuan. Meski telah ada kesepakatan gencatan senjata, tapi kedua belah pihak mengatakan, bahwa mereka ragu pihak lain bisa sepenuhnya mengontrol pasukan di lapangan.
Beberapa jam setelah diberlakukannya gencatan senjata, pemberontak menuduh tentara Pemerintah Sudan Selatan menyerang posisi pemberontak di dua wilayah yang terpisah.
"Misi PBB di Sudan Selatan mengatakan, bahwa pertempuran sporadis terjadi di beberapa bagian negara saat ini, termasuk setelah gencatan senjata,” kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (25/1/2014).
Sementara juru bicara pemberontak, Lul Ruai Koang, mengatakan, sebelum batas waktu gencatan senjata, serangan simultan telah diluncurkan oleh tentara pemerintah di wilayah utara dan timur Jonglei.
Namun, juru bicara militer Sudan Selatan, Philip Aguer, mengaku tak menerima adanya laporan pertempuran. Menurutnya, bentrokan di Jonglei terjadi sebelum kesepakatan gencatan senjata ditandatangani.
Bentrokan antara pasukan Pemerintah Sudan Selatan dengan pemberontak telah berlangsung selama lima pekan dan menewaskan ribuan. Meski telah ada kesepakatan gencatan senjata, tapi kedua belah pihak mengatakan, bahwa mereka ragu pihak lain bisa sepenuhnya mengontrol pasukan di lapangan.
(esn)