Dikepung, Yingluck ibarat memerintah pakai remote
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, tidak lagi bekerja di kantornya sendiri, sejak beberapa hari terakhir. Maklum, kantornya sudah dikepung para demonstran yang ingin melengserkannya.
Saban hari, dia hanya bisa bergerak di dalam Kementerian Pertahanan. Dia juga hanya bisa menyakikan perkembangan situasi di Bangkok melalaui layar televisi. Para demonstran telah mengambil alih kantong kunci sentral Bangkok. Mereka membentuk barikade untuk menghalangi siapa pun yang bukan dari kubu mereka.
Mereka juga tidak henti-hentinya menekan Yingluck, dengan terus berdemo dan menginjak-injak billboard bergambar Yingluck. Perdana Menteri Thailand itu sendiri tidak dapat memerintahkan polisi untuk bertindak keras, karena takut memicu kudeta militer.
Dalam situasi terkepung, Yingluck tidak ingin terlihat lemah. ”Tetap tenang. Dan tetap tenang," kata Yingluck, berkedip dan tersenyum singkat saat ia naik lift di kantor Kementerian Pertahanan, awal pekan ini. Di kantor itulah, dia menjalankan roda pemerintahannya, seperti memantau krisis dan membahas strategi dengan para penasihat senior.
”Kami harus beradaptasi. Dengan cara itu, kita bekerja. Saya memerintahkan setiap kementerian harus beradaptasi,” ujar Yingluck Kamis lalu.”Ini seperti kita bekerja dengan remote.”
Sang pemimpin demo, Suthep Thaugsuban, berani bersumpah untuk "menangkap " Yingluck dan para anggota kabinetnya dalam minggu terakhir ini Tapi, ancaman seperti itu dianggap angina lalu oleh Yingluck.”Saya tidak pergi ke mana-mana. Itu anggap saja tidak berbahaya,” ujar Yingluck yang menjawab pertanyaan wartawan tentang kondisi keselamatannya.
Saban hari, dia hanya bisa bergerak di dalam Kementerian Pertahanan. Dia juga hanya bisa menyakikan perkembangan situasi di Bangkok melalaui layar televisi. Para demonstran telah mengambil alih kantong kunci sentral Bangkok. Mereka membentuk barikade untuk menghalangi siapa pun yang bukan dari kubu mereka.
Mereka juga tidak henti-hentinya menekan Yingluck, dengan terus berdemo dan menginjak-injak billboard bergambar Yingluck. Perdana Menteri Thailand itu sendiri tidak dapat memerintahkan polisi untuk bertindak keras, karena takut memicu kudeta militer.
Dalam situasi terkepung, Yingluck tidak ingin terlihat lemah. ”Tetap tenang. Dan tetap tenang," kata Yingluck, berkedip dan tersenyum singkat saat ia naik lift di kantor Kementerian Pertahanan, awal pekan ini. Di kantor itulah, dia menjalankan roda pemerintahannya, seperti memantau krisis dan membahas strategi dengan para penasihat senior.
”Kami harus beradaptasi. Dengan cara itu, kita bekerja. Saya memerintahkan setiap kementerian harus beradaptasi,” ujar Yingluck Kamis lalu.”Ini seperti kita bekerja dengan remote.”
Sang pemimpin demo, Suthep Thaugsuban, berani bersumpah untuk "menangkap " Yingluck dan para anggota kabinetnya dalam minggu terakhir ini Tapi, ancaman seperti itu dianggap angina lalu oleh Yingluck.”Saya tidak pergi ke mana-mana. Itu anggap saja tidak berbahaya,” ujar Yingluck yang menjawab pertanyaan wartawan tentang kondisi keselamatannya.
(mas)