Militer Myanmar gunakan perkosaan sebagai senjata

Rabu, 15 Januari 2014 - 17:47 WIB
Militer Myanmar gunakan perkosaan sebagai senjata
Militer Myanmar gunakan perkosaan sebagai senjata
A A A
Sidonews.com – Liga Perempuan Burma (Myanmar) merilis laporan, perihal maraknya pemerkosaan yang dilakukan aparat militer Myanmar terhadap para perempuan dari kelompok etnis bersenjata.

Kelompok itu mendokumentasikan lebih dari 100 kasus perkosaan yang dilakukan aparat militer Myanmar.Dalam laporan itu, disebutkan bahwa, militer melakukan pemerkosaan sebagai pelaksanaan kebijakan Pemerintah Myanmar.

Sebagian besar kasus itu, terkait dengan konflik di daerah perbatasan Kachin dan Shan Utara.Kelompok itu mengatakan, hampir setengah dari kasus perkosaan dilakukan secara berkelompok atau geng.

Selain itu, 18 perempuan yang menjadi korban dibunuh atau meninggal akibat luka-luka yang diderita.

“Ini sporadis dan sistematis. Ini menunjukkan pola terstruktur. Pemerkosaan digunakan sebagai alat perang dan penindasan,” bunyi laporan itu, seperti dikutip BBC, Rabu (15/1/2014).

”Kekerasan seksual digunakan sebagai alat oleh militer Myanmar untuk mengacaukan dan menghancurkan komunitas etnis,” lanjut laporan itu.

Sementara itu, Ye Htut, juru bicara Presiden Myanmar, kepada Reuters membantah, jika pemerkosaan dijadikan senjata oleh militer. ”Jika ada kasus perkosaan oleh anggota (militer), kami mencoba untuk mengekspos mereka dan mengambil tindakan terhadap si pelanggar secara efektif,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5473 seconds (0.1#10.140)