Posisi PM Kamboja terus digoyang
A
A
A
Sindonews.com – Sekitar 40 ribu pendukung oposisi Kamboja turun ke jalan-jalan utama di ibu kota negara itu, Phnom Penh, Minggu (29/12/2013) sore. Para demonstran menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Hun Sen dan penghitungan ulang suara hasil pemilu Juli lalu.
Protes pada akhir pekan ini adalah aksi hari ke 15 yang dilakukan oposisi Kamboja. Demonstrasi ini juga jadi yang terbesar yang digelar kubu oposisi, sejak digelarnya pemilu pada Juli lalu. Sebelumnya, kubu oposisi juga telah menggagas aksi mogok buruh garmen.
Sebagian besar pengunjuk diangkut dengan truk dari wilayah-wilayah pedesaan untuk bergabung dengan aksi protes di Phnom Penh. Banyak demonstran yang mengikat kepala mereka dengan kain bertuliskan slogan-slogan seperti, "Kami membutuhkan pemilihan" dan "Hun Sen harus mundur".
Seperti dilaporkan Xinhua, aparat keamanan dikerahkan di sepanjang jalan-jalan utama dan gedung-gedung pemerintah untuk menjamin keamanan dan ketertiban umum.
Pemimpin oposisi Kamboja dari Partai Penyelamatan Nasional, Sam Rainsy, ambil bagian dalam aksi protes ini. “Tsunami politik telah datang lagi dan sejumlah besar orang telah berpartisipasi dalam protes ini," ujarnya.
Protes pada akhir pekan ini adalah aksi hari ke 15 yang dilakukan oposisi Kamboja. Demonstrasi ini juga jadi yang terbesar yang digelar kubu oposisi, sejak digelarnya pemilu pada Juli lalu. Sebelumnya, kubu oposisi juga telah menggagas aksi mogok buruh garmen.
Sebagian besar pengunjuk diangkut dengan truk dari wilayah-wilayah pedesaan untuk bergabung dengan aksi protes di Phnom Penh. Banyak demonstran yang mengikat kepala mereka dengan kain bertuliskan slogan-slogan seperti, "Kami membutuhkan pemilihan" dan "Hun Sen harus mundur".
Seperti dilaporkan Xinhua, aparat keamanan dikerahkan di sepanjang jalan-jalan utama dan gedung-gedung pemerintah untuk menjamin keamanan dan ketertiban umum.
Pemimpin oposisi Kamboja dari Partai Penyelamatan Nasional, Sam Rainsy, ambil bagian dalam aksi protes ini. “Tsunami politik telah datang lagi dan sejumlah besar orang telah berpartisipasi dalam protes ini," ujarnya.
(esn)