Kantor KPU diserbu, massa & polisi Bangkok bentrok
A
A
A
Sindonews.com – Aparat kepolisian di Bangkok terlibat bentrok dengan para demonstran anti-Pemerintah Thailand, Kamis (26/12/2013). Polisi menembakkan gas air mata saat menghadapi para demonstran yang mencoba mendobrak pagar kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Thailand.
Demontran juga memprotes perpanjangan status darurat keamanan selama dua bulan yang diputuskan Perdana Menteri sementara, Yingluck Shinawatra. Yingluck sendiri tetap berkomitmen menjalankan pemilu pada 2 Februari 2014 mendatang, meski oposisi akan memboikotnya.
Sekitar 500 demonstran tadi pagi berkumpul di luar kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Thailand. Polisi, seperti dikutip Reuters, memperingatkan kepada para demonstran untuk tidak memasuki kantor KPU.
Peringatan itu disertai dengan tembakan gas air mata, ketika para demonstran mencoba untuk mendobrak pagar kantor KPU. Wartawan Reuters juga melaporkan, bahwa polisi juga menembakkan peluru karet.
Sejumlah demonstran membalas dengan lemparan batu, sebelum akhirnya melarikan diri. ”Para pengunjuk rasa sepertinya telah mempersiapkan diri untuk menghadapi bentrok. Mereka membawa kacamata dan masker untuk menutupi wajah mereka dan air dalam botol untuk mencuci mata mereka,” tulis Reuters.
Para demonstran yang dipimpin oleh mantan wakil PM Thailand, Suthep Thaugsuban, telah bersumpah untuk memboikot pemilu. Mereka menuntut dibentuknya “Dewan Rakyat” sebelum pemilu digelar.
Massa pro-oposisi itu juga mencurigai, pemilu 2 Februari 2014 nanti tidak akan mengubah keadaan, karena Yingluck dan partainya, Puea Thai, diyakini akan menggunakan dana publik untuk berbuat curang dalam pemilu.
Demontran juga memprotes perpanjangan status darurat keamanan selama dua bulan yang diputuskan Perdana Menteri sementara, Yingluck Shinawatra. Yingluck sendiri tetap berkomitmen menjalankan pemilu pada 2 Februari 2014 mendatang, meski oposisi akan memboikotnya.
Sekitar 500 demonstran tadi pagi berkumpul di luar kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Thailand. Polisi, seperti dikutip Reuters, memperingatkan kepada para demonstran untuk tidak memasuki kantor KPU.
Peringatan itu disertai dengan tembakan gas air mata, ketika para demonstran mencoba untuk mendobrak pagar kantor KPU. Wartawan Reuters juga melaporkan, bahwa polisi juga menembakkan peluru karet.
Sejumlah demonstran membalas dengan lemparan batu, sebelum akhirnya melarikan diri. ”Para pengunjuk rasa sepertinya telah mempersiapkan diri untuk menghadapi bentrok. Mereka membawa kacamata dan masker untuk menutupi wajah mereka dan air dalam botol untuk mencuci mata mereka,” tulis Reuters.
Para demonstran yang dipimpin oleh mantan wakil PM Thailand, Suthep Thaugsuban, telah bersumpah untuk memboikot pemilu. Mereka menuntut dibentuknya “Dewan Rakyat” sebelum pemilu digelar.
Massa pro-oposisi itu juga mencurigai, pemilu 2 Februari 2014 nanti tidak akan mengubah keadaan, karena Yingluck dan partainya, Puea Thai, diyakini akan menggunakan dana publik untuk berbuat curang dalam pemilu.
(mas)