Gagal dikudeta, Presiden Sudan Selatan ajak musuhnya dialog
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir, mengatakan dia mengajak musuh-musuh politiknya untuk berdialog pada Kamis (19/12/2013). Tawaran dialog itu muncul, setelah dia gagal dikudeta.
Dalam kudeta yang gagal itu, Sudan Selatan diguncang kerusuhan, di mana pihak PBB menyebut jumlah korban jiwa antara 400 hingga 500 orang. Tawaran dialog itu, juga berlaku untuk mantan wakilnya, Riek Machar yang dianggap sebagai pemimpin kudeta.
Negara kaya minyak tapi miskin itu, mengalami krisis politik sejak 2011.”Saya akan duduk dengan dia (Riek Machar), dan berbicara tapi saya tidak tahu apa hasil pembicaraan nanti,” kata Kiir Kepada wartawan, seperti dikutip al-Arabiya.
Sebelumnya, kemarin, Machar membantah tuduhan pemerintah bahwa dirinya memimpin kudeta yang gagal itu. Dia menyebut tuduhan Presiden Kirr itu hanya sebagai alasan untuk membersihkan saingan politiknya.
”Apa yang terjadi di Juba adalah kesalahpahaman antar-divisi pengawal presiden. Itu bukan upaya kudeta,” kata Machar dalam situs berita Sudan Tribune.
Presiden Kirr menegaskan, para pelaku kerusuhan akan dihukum setimpal. ”Mereka yang menyebabkan orang-orang tewas akan dibawa ke pengadilan dan diadili,” ujarnya. Dia mendesak ribuan orang yang mencari perlindungan di markas PBB di negara itu tetap tenang dan kembali ke rumah.
Dalam kudeta yang gagal itu, Sudan Selatan diguncang kerusuhan, di mana pihak PBB menyebut jumlah korban jiwa antara 400 hingga 500 orang. Tawaran dialog itu, juga berlaku untuk mantan wakilnya, Riek Machar yang dianggap sebagai pemimpin kudeta.
Negara kaya minyak tapi miskin itu, mengalami krisis politik sejak 2011.”Saya akan duduk dengan dia (Riek Machar), dan berbicara tapi saya tidak tahu apa hasil pembicaraan nanti,” kata Kiir Kepada wartawan, seperti dikutip al-Arabiya.
Sebelumnya, kemarin, Machar membantah tuduhan pemerintah bahwa dirinya memimpin kudeta yang gagal itu. Dia menyebut tuduhan Presiden Kirr itu hanya sebagai alasan untuk membersihkan saingan politiknya.
”Apa yang terjadi di Juba adalah kesalahpahaman antar-divisi pengawal presiden. Itu bukan upaya kudeta,” kata Machar dalam situs berita Sudan Tribune.
Presiden Kirr menegaskan, para pelaku kerusuhan akan dihukum setimpal. ”Mereka yang menyebabkan orang-orang tewas akan dibawa ke pengadilan dan diadili,” ujarnya. Dia mendesak ribuan orang yang mencari perlindungan di markas PBB di negara itu tetap tenang dan kembali ke rumah.
(mas)