AS akan pertahankan 35 ribu pasukan di kawasan Teluk
A
A
A
Sindonews.com – Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk menjaga kekuatan 35 pasukan di kawasan Teluk, terlepas dari kesepakatan nuklir dengan Iran. Demikian dinyatakan Kepala Pentagon, Chuck Hagel, Sabtu (7/12/2013), di Bahrain.
“AS memiliki armada kapal dan pesawat di wilayah ini dan tidak akan membuat penyesuaian pasukannya di wilayah itu, atau untuk perencanaan militernya sebagai hasil dari perjanjian interim dengan Iran," kata Hagel, seperti dikutip dari Reuters.
Pernyataan ini dimaksudkan untuk meyakinkan sekutu AS di Teluk, yang khawatir tentang pembukaan hubungan diplomatik AS dengan Iran. Sekutu AS di Teluk, terutama Arab Saudi, prihatin atas kesepakatan pada 24 November lalu, yang menawarkan bantuan sanksi terbatas pada Iran, dengan imbalan Teheran menghentikan sebagian program nuklir mereka.
Namun, kekhawtiran ini dibantah oleh Hagel. "Kami memiliki kekuatan darat, udara, dan kehadiran Angkatan Laut lebih dari 35 ribu personil di dan sekitar Teluk," lanjutnya. Kekuatan ini termasuk 10 personel Angkatan Darat, dengan tank dan helikopter Apache. Ditambah dengan sekitar 40 kapal di laut, termasuk kelompok kapal induk.
“Dilengkapi pula dengan sistem pertahanan rudal, radar canggih, drone pengawasan, dan pesawat tempur yang bisa menyerang dalam waktu singkat. Kami telah mengerahkan pesawat tempur paling canggih di seluruh wilayah, termasuk F-22, untuk memastikan bahwa kita dapat dengan cepat merespon kontinjensi," kata Hagel.
“AS memiliki armada kapal dan pesawat di wilayah ini dan tidak akan membuat penyesuaian pasukannya di wilayah itu, atau untuk perencanaan militernya sebagai hasil dari perjanjian interim dengan Iran," kata Hagel, seperti dikutip dari Reuters.
Pernyataan ini dimaksudkan untuk meyakinkan sekutu AS di Teluk, yang khawatir tentang pembukaan hubungan diplomatik AS dengan Iran. Sekutu AS di Teluk, terutama Arab Saudi, prihatin atas kesepakatan pada 24 November lalu, yang menawarkan bantuan sanksi terbatas pada Iran, dengan imbalan Teheran menghentikan sebagian program nuklir mereka.
Namun, kekhawtiran ini dibantah oleh Hagel. "Kami memiliki kekuatan darat, udara, dan kehadiran Angkatan Laut lebih dari 35 ribu personil di dan sekitar Teluk," lanjutnya. Kekuatan ini termasuk 10 personel Angkatan Darat, dengan tank dan helikopter Apache. Ditambah dengan sekitar 40 kapal di laut, termasuk kelompok kapal induk.
“Dilengkapi pula dengan sistem pertahanan rudal, radar canggih, drone pengawasan, dan pesawat tempur yang bisa menyerang dalam waktu singkat. Kami telah mengerahkan pesawat tempur paling canggih di seluruh wilayah, termasuk F-22, untuk memastikan bahwa kita dapat dengan cepat merespon kontinjensi," kata Hagel.
(esn)