Dalam 24 jam Menlu AS, 3 kali temui PM Israel

Jum'at, 06 Desember 2013 - 21:02 WIB
Dalam 24 jam Menlu AS, 3 kali temui PM Israel
Dalam 24 jam Menlu AS, 3 kali temui PM Israel
A A A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry kembali bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk ketiga kalinya dalam 24 jam pada Jumat (6/12/2013). Pertemuan tersebut kabarnya akan fokus difokuskan pada masalah keamanan.

Menurut laporan pejabat Israel, Kamis (5/12/2013) kemarin Kerry mengelar dua pertemuan bersama PM Netayahu. Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas isu keamanan terkait dengan perundingan damai dengan Palestina. Di sela-sela dua pertemuan tersebut, Kerry mengadakan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, Palestina selama tiga jam.

Jumat pagi, sebelum kembali melakukan pertemuan yang ketiga dengan PM Netayahu, Kerry terlebih dahulu menggelar pertemuan dengan Menteri Keuangan Israel, Yair Lapid di Yerusalem. Selama melakukan pertemuan dengan Netayahu, Kerry ditemani oleh Penasehan Keamanan AS, Jenderal John Allen.

Keduanya menguraikan sejumlah hal yang akan diperoleh Israel jika berdamai dengan Palestina terwujud. Sementara pembicaraan dengan Abbas nampaknya tidak berlangsung dengan baik, terlihat dari ketiadaan konferensi pers gabungan antara Kerry dan Abbas.

Menurut seorang pejabat senior Pelestina, proposal yang ditawar oleh Kerry kepada Palestina adalah sebuah de yang sangat buruk dan tidak dapat diterima.

"Hari ini kami membahas sejumlah masalah panjang lebar tentang keamanan di kawasan, keamanan bagi Israel, keamanan bagi Palestina. Saya kira dalam pertemuan tersebut, telah terjadi beberapa kemajuan," ungkap Kerry dalam sebuah konferensi pers.

"Kepentingan kedua belah pihak serupa, tapi ada sejumlah pertanyaan tentang kedaulatan, tentang kehormatan dan martabat yang signifikan bagi pihak Palestina, sementara bagi Israel isu keamanan menjadi pertanyaan yang sangat serius," terang Kerry.

Seperti yang sudah-sudah, PM Israel mengatakan, Israel hanya menerima kemunculan Pelestina sebagai sebuah negara jika mereka menerima demiliterisasi, pengerahan sejumlah pasukan Israel di lembah Yordan. Sayangnya, permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh pihak Palestina.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5715 seconds (0.1#10.140)