Gadis virtual ini kelabui 20 ribu fedofil dari seluruh dunia

Selasa, 05 November 2013 - 12:31 WIB
Gadis virtual ini kelabui...
Gadis virtual ini kelabui 20 ribu fedofil dari seluruh dunia
A A A
Sindonews.com – Sebuah organisasi pembela hak-hak anak Belanda, sukses mengelabui ribuan penjahat seks anak atau fedofil dari seluruh dunia. Caranya, mereka membuat gadis virtual 10 tahun dengan nama Sweetie dari komputer dan aktif di chatroom internet.

Menurut organisasi bernama Terre des Hommes itu, gadis virtual yang mereka ciptakan dinamai Sweetie asal Filipina. Sudah 20 ribu fedofil dari 71 negara terpikat dengan Sweetie. Dari total itu, sebanyak 1.000 fedofil terjebak dengan memberikan identitas lengkap mereka. Ke-1.000 identitas fedofil itu kini sudah diserahkan kepada Interpol atau polisi internasional.

Saat beraksi di internet via chatroom, ribuan fedofil tertipu dengan meminta Sweetie mengaktifkan webcame-nya dan diajak camesex atau berhubungan seks via kamera internet. Menurut organisasi Terre des Hommes, dari 1.000 fedofil yang kini diburu Interpol, sebanyak 254 orang berasal dari Amerika Serikat.

”Saat kami mendapat online , kami sibuk, seperti salju longsor,” kata direktur proyek khusus Terre des Hommes, Hans Guyt, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (5/11/2013). ”Jika kita tidak melakukan intervensi segera , fenomena ini benar-benar menyeramkan akan berjalan di luar kendali.”

Dalam aksinya, organisasi itu berhasil mengungkap kejahatan ribuan fedofil. Mereka yang umumnya dari negara-negara Barat membayar anak-anak dari negara-negara miskin untuk beradegan seks. ”Ini masih belum terlambat, " kata Guyt .

”Skenario terburuk kami adalah bahwa hal yang sama akan terjadi dengan seperti yang terjadi dengan pornografi anak, yang sekarang menjadi industri multi-miliar dolar di tangan kelompok kriminal,” lanjut Guyt.

”Kita tidak perlu hukum yang hebat, undang-undang ini sudah lebih dari cukup untuk mengakhiri kejahatan ini,” ujar Guyt sambil menyerukan polisi di setiap negara melakukan pendekatan yang sama untuk menjerat para penjahat seks anak. ”Kami dibanjiri oleh orang-orang yang mencari kontak, mencari kegiatan seksual dengan kami,” imbuh Guyt mengacu pada gadis virtual yang mereka ciptakan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0912 seconds (0.1#10.140)