Kecewa pada pemerintah AS, motif penembakan di LA
A
A
A
Sindonews.com – Motif Paul Anthony Ciancia, 23, pelaku penembakan brutal di Bandara Los Angeles (LA) yang menewaskan agen TSA mulai terungkap. Aksi pemuda asal New Jersey yang tinggal di LA itu, diduga nekat beraksi karena kecewa dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Insiden penembakan maut yang terjadi di terminal 3 Bandara LA, hanya berlangsung 10 menit. Tapi, imbas dari aksi Ciancia itu sudah mengacaukan jadwal penerbangan ribuan orang di Bandara LA.
Pihak berwenang menolak untuk membahas motivasi penembakan brutal yang dilakukan Ciancia. Namun seorang pejabat penegak hukum mengatakan kepada The Times, yang dilansir Sabtu (2/11/2013), bahwa ada catatan yang ditemukan pada pria bersenjata itu. ”Kekecewaan kepada Pemerintah (AS),” kata pejabat itu, mengutip catatan Ciancia.
“Ia tidak tertarik menyakiti orang yang tidak bersalah. Ciancia juga mengirimkan pesan tertulis kepada saudaranya pekan lalu, bahwa ia siap untuk mati,” lanjut pejabat itu.
Agen TSA yang tewas ditembak Ciancia adalah Gerardo Hernandez, 39. Usai melakukan penembakan brutal, Ciancia dilumpuhkan dengan tembakan oleh polisi. Dia kini ditahan aparat AS.
Kepala polisi bandara LA, Patrick Gannon mengatakan, Ciancia adalah pelaku tunggal dalam penembakan di Terminal 3 pada pukul 09.20 waktu setempat atau pukul 16.20 waktu GMT.
”Tersangka menarik senapan yang dia keluarkan dari tas, dan mulai melepaskan tembakan di sebuah terminal di bandara terbesar ketiga di AS,” kata Gannon,” seperti dikutip Reuters, Sabtu (2/11/2013).
Insiden penembakan maut yang terjadi di terminal 3 Bandara LA, hanya berlangsung 10 menit. Tapi, imbas dari aksi Ciancia itu sudah mengacaukan jadwal penerbangan ribuan orang di Bandara LA.
Pihak berwenang menolak untuk membahas motivasi penembakan brutal yang dilakukan Ciancia. Namun seorang pejabat penegak hukum mengatakan kepada The Times, yang dilansir Sabtu (2/11/2013), bahwa ada catatan yang ditemukan pada pria bersenjata itu. ”Kekecewaan kepada Pemerintah (AS),” kata pejabat itu, mengutip catatan Ciancia.
“Ia tidak tertarik menyakiti orang yang tidak bersalah. Ciancia juga mengirimkan pesan tertulis kepada saudaranya pekan lalu, bahwa ia siap untuk mati,” lanjut pejabat itu.
Agen TSA yang tewas ditembak Ciancia adalah Gerardo Hernandez, 39. Usai melakukan penembakan brutal, Ciancia dilumpuhkan dengan tembakan oleh polisi. Dia kini ditahan aparat AS.
Kepala polisi bandara LA, Patrick Gannon mengatakan, Ciancia adalah pelaku tunggal dalam penembakan di Terminal 3 pada pukul 09.20 waktu setempat atau pukul 16.20 waktu GMT.
”Tersangka menarik senapan yang dia keluarkan dari tas, dan mulai melepaskan tembakan di sebuah terminal di bandara terbesar ketiga di AS,” kata Gannon,” seperti dikutip Reuters, Sabtu (2/11/2013).
(mas)