Sehari, NSA sadap jutaan data pengguna Google dan Yahoo
A
A
A
Sindonews.com – Bocoran terbaru dari whistleblower NSA, Edward Snowden, mengungkap pengguna Google dan Yahoo disadap NSA. Menurut bocoran dokumen tertanggal 9 Januari 2013, NSA menyadap jutaan data dari pengguna Yahoo dan Google dari pusat server kantor mereka.
Washington Post yang menerbitkan bocoran Snowden itu, menulis, 181.280.466 metadata dari pengguna dua layanan internet itu, telah diunduh NSA. Metadata sebanyak itu, menurut media AS tersebut merupakan rekor baru. Metadata yang diunduh NSA, antara lain teks, audio dan video, yang sebagian berasal dari email para pengguna Google dan Yahoo.
Dalam sebuah pernyataan, legal officer utama Google, David Drummond, berujar; ”Perusahaan telah lama prihatin dengan dugaan penyadapan semacam ini. (Kami) belum memberikan akses sistem kami ke pemerintah,” katanya.
”Kami marah pada tindakan pemerintah yang tampaknya telah lama mencegat data dari jaringan serat optik pribadi kita, dan itu menggarisbawahi perlunya reformasi yang mendesak,” ujar Drummond.
Sementara itu, juru bicara Yahoo dalam sebuah pernyataan, ikut memprotes dugaan penyadapan NSA. "Kami memiliki kontrol yang ketat di tempat untuk melindungi keamanan pusat data kami, dan kami belum memberikan akses data kami untuk NSA atau instansi pemerintah lainnya.”
Washington Post yang menerbitkan bocoran Snowden itu, menulis, 181.280.466 metadata dari pengguna dua layanan internet itu, telah diunduh NSA. Metadata sebanyak itu, menurut media AS tersebut merupakan rekor baru. Metadata yang diunduh NSA, antara lain teks, audio dan video, yang sebagian berasal dari email para pengguna Google dan Yahoo.
Dalam sebuah pernyataan, legal officer utama Google, David Drummond, berujar; ”Perusahaan telah lama prihatin dengan dugaan penyadapan semacam ini. (Kami) belum memberikan akses sistem kami ke pemerintah,” katanya.
”Kami marah pada tindakan pemerintah yang tampaknya telah lama mencegat data dari jaringan serat optik pribadi kita, dan itu menggarisbawahi perlunya reformasi yang mendesak,” ujar Drummond.
Sementara itu, juru bicara Yahoo dalam sebuah pernyataan, ikut memprotes dugaan penyadapan NSA. "Kami memiliki kontrol yang ketat di tempat untuk melindungi keamanan pusat data kami, dan kami belum memberikan akses data kami untuk NSA atau instansi pemerintah lainnya.”
(mas)