Petinggi Pakistan 'munafik' soal serangan drone AS

Kamis, 24 Oktober 2013 - 17:30 WIB
Petinggi Pakistan munafik soal serangan drone AS
Petinggi Pakistan 'munafik' soal serangan drone AS
A A A
Sindonews.com - Dokumen rahasia Amerika Serikat mengungkapkan, kemunafikan beberapa pejabat tinggi Pakistan soal serangan pesawat nirawak (drone) AS selama beberapa tahun. Dalam dokumen itu, mereka sebenarnya tahu dan mengizinkan serangan drone, tapi di depan publik mereka mengecamnya.

The Washington Post mendapatkan dokumen rahasia CIA dan memo diplomatik Pakistan, yang yang mengindikasikan para pejabat tersebut secara rutin mendapat penjelasan rahasia soal serangan drone AS.

Mengutip laporan BBC, Kamis (24/10/2013), para pengamat selama ini juga sudah menduga, bahwa Pemerintah Pakistan memberi persetujuan soal serangan drone yang tidak dinyatakan secara terbuka. Ironisnya, di depan publik mereka mengecam serangan drone itu.

Serangan drone militer AS di Pakistan dan Yaman telah dikecam Amnesty Internasional. Pasalnya, serangan yang diluncurkan untuk menghabisi para militan Taliban dan al-Qaeda itu juga menyasar warga sipil.

Terungkapnya dokumen rahasia itu, bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif ke Gedung Putih, kemarin. Dalam pertemuannya dengan Presiden AS, Barack Obama, Sharif menekan agar AS menghentikan serangan drone.

”Saya membesarkan masalah drone dalam pertemuan kami, saya menekankan perlunya untuk mengakhiri serangan seperti itu,” kata Sharif kepada wartawan, usai pertemuan dengan Obama, seperti dikutip Reuters, Kamis (24/10/2013).

Tetapi saat ditanya wartawan soal respons AS terkait tekanan PM Pakistan agar serangan pesawat tanpa awak itu dihentikan, Obama diam. Serangan yang diklaim AS sebagai kampanye melawan terorisme itu, membuat warga Pakistan marah. Sebab, serangan itu juga menewaskan banyak warga sipil.

Meski tidak menjawab sikap AS soal tekanan PM Pakistan tersebut, Obama mengakui masalah serangan drone memicu kesalahpahaman kedua pihak. Dia berjanji untuk meningkatkan kerjasama dalam isu-isu keamanan dengan Pakistan, dengan cara menghormati kedaulatan negara itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6556 seconds (0.1#10.140)