Kuwait ingin Arab Saudi duduk di DK PBB
A
A
A
Sindonews.com – Kuwait sedang berusaha membujuk Arab Saudi untuk mau duduk di kursi Dewan Keamanan PBB. "Kami adalah bagian dari upaya untuk meyakinkan Arab (Saudi) untuk mengambil kursi di DK PBB," ujar Wakil Menterian Luar Negeri Kuwait, Khaled al-Jarallah, Rabu (23/10/2013), seperti dikutip dari Reuters.
Menurutnya, Arab Saudi belum memberitahukan secara resmi PBB mengenai keputusannya menolak duduk di kursi keanggotaan tidak tetap DK PBB. Jika menerima kursi di DK PBB, Arab Saudi akan memulai tugasnya pada 1 Januari 2014. Keanggotaan ini berlaku selama dua tahun.
Sebelumnya pada pekan lalu, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyatakan tidak akan mengambil posisi kursi Dewan Keamanan PBB yang digilir tersebut. Alasannya, mereka menganggap kebijakan DK PBB menerapkan standar ganda dalam mengatasi konflik di berbagai negara.
Kritik keras Arab Saudi untuk DK PBB itu merupakan yang kedua kali. Mereka menilai DK PBB tidak berdaya untuk menghentikan perang sipil di Suriah yang telah menewaskan lebih dari 100 ribu orang.
”Kerajaan ini melihat bahwa mekanisme, metode dan kerja Dewan Keamanan berstandar ganda dalam menjalankan tugasnya menjaga perdamaian dunia,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, yang disiarkan kantor berita negara SPA.
Menurutnya, Arab Saudi belum memberitahukan secara resmi PBB mengenai keputusannya menolak duduk di kursi keanggotaan tidak tetap DK PBB. Jika menerima kursi di DK PBB, Arab Saudi akan memulai tugasnya pada 1 Januari 2014. Keanggotaan ini berlaku selama dua tahun.
Sebelumnya pada pekan lalu, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyatakan tidak akan mengambil posisi kursi Dewan Keamanan PBB yang digilir tersebut. Alasannya, mereka menganggap kebijakan DK PBB menerapkan standar ganda dalam mengatasi konflik di berbagai negara.
Kritik keras Arab Saudi untuk DK PBB itu merupakan yang kedua kali. Mereka menilai DK PBB tidak berdaya untuk menghentikan perang sipil di Suriah yang telah menewaskan lebih dari 100 ribu orang.
”Kerajaan ini melihat bahwa mekanisme, metode dan kerja Dewan Keamanan berstandar ganda dalam menjalankan tugasnya menjaga perdamaian dunia,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, yang disiarkan kantor berita negara SPA.
(esn)