Al-Shabab ancam 4 warga Muslim Inggris via YouTube
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Inggris telah memperingatkan empat warga muslim Inggris yang cukup terkemuka, bahwa nyawa mereka mungkin dalam bahaya. Peringatan tersebut datang setelah nama mereka disebut sebagai musuh Islam dalam sebuah video yang diposting di You Tube dan telah dihapus, Sabtu (19/10/2013).
Terkait dengan kemunculan video tersebut, Kepolisian Metropolitan London telah mendatangi sedikitnya empat warga muslim Inggris yang namanya disebut-sebut dalam video tersebut, karena mereka menentang ekstrimisme. Empat orang itu adalah, Ajmal Masroor (seorang imam di London) , Mohammed Ansar (seorang pembuat film dan wartawan), Mohammed Shafiq dan Usama Hasan (seorang peneliti senior anti-ekstremis lembaga Quilliam).
Menurut The Guardian, pria yang berbicara dengan aksen Inggris dalam video tersebut mengatakan, empat orang tersebut telah memecah-belah ajaran islam.
Shafiq dan Hasan mengaku telah menerima peringatan polisi. Sementara Masroor yang merupakan imam masjid di London, lewat halaman Facebook-nya mengatakan, polisi telah meminta dirinya agar lebih waspada.
"Pesan mereka sangat mendasar, mereka mengatakan hidup saya dalam bahaya," ungkap Masroor.
Satu orang lainnya, yakni Ansar, kini tengah dalam penjagaan polisi. "Di antara tukang cuci, petugas keamanan dan sejumlah wawancara," ungkap Ansar di halaman akun Twitternya. "Ini menguji iman dan nilai-nilai yang kita miliki. Cukup beresiko bagi hidup Anda dan orang-orang yang Anda cintai," lanjut Ansar.
Polisi metropolitan London mengaku tengah menyelidiki video berdurasi satu jam yang diposting di YouTube dan telah dihapus. "Kami sadar, bahwa video tersebut dilaporkan dirilis oleh al-Shabab," ungkap Juru Bicara Kepolisian Metropolitan London. "Kami sedang mengeveluasi isinya," imbuhnya.
Hal senada diungkapkan kelompok intelejen SITE, kelompok monitoring yang berbasis di Amerika Serikat (AS).Video tersebut berjudul "The Woolwich Attack: It's an Eye for an Eye" merujuk pada serangan yang dilakukan oleh seorang tentara Inggris yang menewaskan 11 orang di Woolwich, London tenggara pada 22 Mei lalu. Dua pelaku penyerangan tersebut berhasil dilumpuhkan aparat keamanan Inggris dan akan disidangkan bulan depan.
Terkait dengan kemunculan video tersebut, Kepolisian Metropolitan London telah mendatangi sedikitnya empat warga muslim Inggris yang namanya disebut-sebut dalam video tersebut, karena mereka menentang ekstrimisme. Empat orang itu adalah, Ajmal Masroor (seorang imam di London) , Mohammed Ansar (seorang pembuat film dan wartawan), Mohammed Shafiq dan Usama Hasan (seorang peneliti senior anti-ekstremis lembaga Quilliam).
Menurut The Guardian, pria yang berbicara dengan aksen Inggris dalam video tersebut mengatakan, empat orang tersebut telah memecah-belah ajaran islam.
Shafiq dan Hasan mengaku telah menerima peringatan polisi. Sementara Masroor yang merupakan imam masjid di London, lewat halaman Facebook-nya mengatakan, polisi telah meminta dirinya agar lebih waspada.
"Pesan mereka sangat mendasar, mereka mengatakan hidup saya dalam bahaya," ungkap Masroor.
Satu orang lainnya, yakni Ansar, kini tengah dalam penjagaan polisi. "Di antara tukang cuci, petugas keamanan dan sejumlah wawancara," ungkap Ansar di halaman akun Twitternya. "Ini menguji iman dan nilai-nilai yang kita miliki. Cukup beresiko bagi hidup Anda dan orang-orang yang Anda cintai," lanjut Ansar.
Polisi metropolitan London mengaku tengah menyelidiki video berdurasi satu jam yang diposting di YouTube dan telah dihapus. "Kami sadar, bahwa video tersebut dilaporkan dirilis oleh al-Shabab," ungkap Juru Bicara Kepolisian Metropolitan London. "Kami sedang mengeveluasi isinya," imbuhnya.
Hal senada diungkapkan kelompok intelejen SITE, kelompok monitoring yang berbasis di Amerika Serikat (AS).Video tersebut berjudul "The Woolwich Attack: It's an Eye for an Eye" merujuk pada serangan yang dilakukan oleh seorang tentara Inggris yang menewaskan 11 orang di Woolwich, London tenggara pada 22 Mei lalu. Dua pelaku penyerangan tersebut berhasil dilumpuhkan aparat keamanan Inggris dan akan disidangkan bulan depan.
(esn)