Pemerintah Kolombia minta FARC letakan senjata selama pemilu 2014
Jum'at, 11 Oktober 2013 - 12:23 WIB

Pemerintah Kolombia minta FARC letakan senjata selama pemilu 2014
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kolombia akan meminta kelompok pemberontak FARC untuk melakukan gencatan senjata sepihak selama pemilu 2014 mendatang. Demikian diungkapkan mantan senator Kolombia yang kini menjabat mediator perundingan damai Pemerintah Kolombia dan FARC, Piedad Cordoba kepada radio RCN, Kamis (10/1 /2013).
"Pemerintah akan mengajukan gencatan senjata sepihak dengan FARC, seperti yang mereka lakukan pada Hari Natal tahun lalu, sehingga pemilu tahun depan dapat berlangsung damai," ungkap Cordoba.
Cordoba mediator yang berhasil membuat kesepakatan dengan FARC untuk membebaskan sejumlah sandera yang ditahan FARC. Dia mengaku optimistis pemberontak FARC akan menyetujui usulan pemerintah. "Kami akan mencobanya, seolah kami memiliki banyak kesempatan," ujar Cordoba.
"Dalam kasus ini, penting bagi kedua belah pihak tidak mengaitkan proses perundingan damai dengan pemilu yang akan berlanjut," terang Cordoba.
"Yang utama bagi rakyat Kolombia adalah memberikan suara, dan yang terpenting adalah perdamaian bukan jatuhnya korban jiwa lainnya," imbuh Cordoba.Pemilu legislatif Kolombia dijadwalkan berlangsung pada bulan Maret, sementara pemilu presiden diselenggarakan dua bulan kemudian.
Saat ini, pembicaraan damai antara Pemerintah Kolombia dengan FARC di Kuba masih terus bergulir. Meski negosiasi damai tengah diupayakan, namun Pemerintah Kolombia memang menyatakan tetap akan melakukan operasi militer terhadap basis FARC
"Pemerintah akan mengajukan gencatan senjata sepihak dengan FARC, seperti yang mereka lakukan pada Hari Natal tahun lalu, sehingga pemilu tahun depan dapat berlangsung damai," ungkap Cordoba.
Cordoba mediator yang berhasil membuat kesepakatan dengan FARC untuk membebaskan sejumlah sandera yang ditahan FARC. Dia mengaku optimistis pemberontak FARC akan menyetujui usulan pemerintah. "Kami akan mencobanya, seolah kami memiliki banyak kesempatan," ujar Cordoba.
"Dalam kasus ini, penting bagi kedua belah pihak tidak mengaitkan proses perundingan damai dengan pemilu yang akan berlanjut," terang Cordoba.
"Yang utama bagi rakyat Kolombia adalah memberikan suara, dan yang terpenting adalah perdamaian bukan jatuhnya korban jiwa lainnya," imbuh Cordoba.Pemilu legislatif Kolombia dijadwalkan berlangsung pada bulan Maret, sementara pemilu presiden diselenggarakan dua bulan kemudian.
Saat ini, pembicaraan damai antara Pemerintah Kolombia dengan FARC di Kuba masih terus bergulir. Meski negosiasi damai tengah diupayakan, namun Pemerintah Kolombia memang menyatakan tetap akan melakukan operasi militer terhadap basis FARC
(esn)