2 pembunuh 16 tentara Libya ditangkap
Minggu, 06 Oktober 2013 - 15:23 WIB

2 pembunuh 16 tentara Libya ditangkap
A
A
A
Sindonews.com - Pasukan keamanan Libya berhasil menahan dua orang yang diyakini sebagai anggota kelompok bersenjata yang membunuh 16 tentara Libya pada Sabtu (5/10/2013) pagi. Demikian diungkapkan Juru Bicara Keamanan Libya, Essam Al Nawas kepada Xinhua, Minggu (6/9/2013).
Nawas tidak merici lokasi dan identitas penangkapan dua anggota kelompok bersenjata yang menyerang tentara Libya itu. Penangkapan tersebut terjadi setelah aparat keamanan Libya melancarkan penyelidikan untuk menangkap sejumlah tersangka. Menurut laporan perwira senior Departemen Investigasi dari Penjara Militer di Ibu Kota Tripoli, Kolonel Abdul Basit Marwan, polisi telah mulai menyelidiki untuk mengusut serangan tersebut.
Nawas menuturkan, seperti diketahui, sekelompok pria bersenjata menyerang sebuah pos pemeriksaan militer di jalan raya yang menghubungkan wilayah Tarhouna dan Bani Walid pada Sabtu pagi. Serangan itu menewaskan 16 tentara dan melukai beberapa lainnya. Sumber dari Rumah Sakit sakit Tarhouna mengungkapkan, 13 tentara tewas seketika setelah ditembak, sementara tiga orang lainnya meninggal karena menderita luka serius.
Selama ini, antar-suku di Libya terlibat persaingan sengit, yang kerap merepotkan tentara Libya. Negara yang pernah dipimpin Gaddafi ini telah dilanda gelombang kekerasan berbulan-bulan. Beberapa target serangan kelompok bersenjata selama ini adalah para perwira militer, aktivis, hakim, dan petugas keamanan.
Bani Walid adalah salah satu benteng terakhir untuk pendukung diktator Gaddafi pada tahun 2011, di mana perang saudara pecah di Libya. Dua tahun setelah Gaddafi digulingkan dan dibunuh dalam perang sipil, Pemerintah Libya kewalahan mengendalikan persaingan antar-kelompok militan yang berebut pengaruh di negara itu.
Nawas tidak merici lokasi dan identitas penangkapan dua anggota kelompok bersenjata yang menyerang tentara Libya itu. Penangkapan tersebut terjadi setelah aparat keamanan Libya melancarkan penyelidikan untuk menangkap sejumlah tersangka. Menurut laporan perwira senior Departemen Investigasi dari Penjara Militer di Ibu Kota Tripoli, Kolonel Abdul Basit Marwan, polisi telah mulai menyelidiki untuk mengusut serangan tersebut.
Nawas menuturkan, seperti diketahui, sekelompok pria bersenjata menyerang sebuah pos pemeriksaan militer di jalan raya yang menghubungkan wilayah Tarhouna dan Bani Walid pada Sabtu pagi. Serangan itu menewaskan 16 tentara dan melukai beberapa lainnya. Sumber dari Rumah Sakit sakit Tarhouna mengungkapkan, 13 tentara tewas seketika setelah ditembak, sementara tiga orang lainnya meninggal karena menderita luka serius.
Selama ini, antar-suku di Libya terlibat persaingan sengit, yang kerap merepotkan tentara Libya. Negara yang pernah dipimpin Gaddafi ini telah dilanda gelombang kekerasan berbulan-bulan. Beberapa target serangan kelompok bersenjata selama ini adalah para perwira militer, aktivis, hakim, dan petugas keamanan.
Bani Walid adalah salah satu benteng terakhir untuk pendukung diktator Gaddafi pada tahun 2011, di mana perang saudara pecah di Libya. Dua tahun setelah Gaddafi digulingkan dan dibunuh dalam perang sipil, Pemerintah Libya kewalahan mengendalikan persaingan antar-kelompok militan yang berebut pengaruh di negara itu.
(esn)