Ulas alasan larangan wanita Saudi nyetir, psikolog ini dihujat
A
A
A
Sindonews.com – Sheikh Salah al-Haydan, psikolog Arab Saudi, ramai-ramai dihujat di dunia maya, setelah dia mengulas alasan para wanita di Arab Saudi dilarang mengemudikan mobil. Menurut al-Haydan, wanita mengemudikan mobil bisa mempengaruhi indung telur dan tulang pinggul mereka.
Ulasan alasan larangan wanita Arab Saudi mengemudikan mobil itu, dia sampaikan di situs beriata Arab Saudi, sabq.org. ”Mengemudi bisa memiliki dampak fisiologis terbalik. Ilmu fisiologi dan kedokteran mempelajari sisi ini, dan menemukan bahwa wanita mengemudian mobil secara otomatis mempengaruhi indung telur dan tulang pinggul. Inilah sebabnya mengapa kita melarang mereka mengemudikan mobil ,” kata al-Haydan, dalam situs itu yang dilansir oleh al-Arabiya, Sabtu (27/9/2013).
Fatwa pemerintah Arab Saudi yang melarang para wanita mengemudikan mobil, hingga kini terus memicu protes via online. Para aktivis perempuan di sana, menyerukan agar semua wanita di Arab Saudi ramai-ramai mengemudikan mobil pada 26 Oktober 2013, sebagai bentuk perlawanan fatwa yang mereka anggap aneh.
Lebih dari 11 ribu wanita telah menandatangani deklarasi oct26driving .com yang mengatakan; ”Karena tidak ada pembenaran yang jelas bagi negara untuk melarang wanita dewasa, dan mampu mengemudi. Kami menyerukan bagi perempuan untuk ikut tes mengemudi agar memiliki izin,” bunyi seruan para aktivis.
al-Haydan mendesak para perempuan untuk mempertimbangkan, alasan itu, dan mengesampingkan emosi sesaat. "Hasil ini buruk dan mereka harus menunggu dan mempertimbangkan hal negatifnya” kata al-Haydan.
Ulasan al-Haydan itu menuai hujatan di media sosial, khususnya dari para perempuan. ”Penemuan ilmiah yang besar,” ledeka pengguna akun Twitter, dengan menambahkan hastag # Women_driving_affects_ovaries_and_pelvises.
Pemilik akun Twitter @Shams_AlShmous, dengan sinis berujar: ”Prestasi ilmiah eksklusif ,” sebagai respons ulasan al-Haydan. Kepala Polisi Syariat Kerajaan Arab Saudi, pekan lalu mengatakan: ”syariat Islam tidak memiliki dalil yang melarang wanita mengemudi.”
Ulasan alasan larangan wanita Arab Saudi mengemudikan mobil itu, dia sampaikan di situs beriata Arab Saudi, sabq.org. ”Mengemudi bisa memiliki dampak fisiologis terbalik. Ilmu fisiologi dan kedokteran mempelajari sisi ini, dan menemukan bahwa wanita mengemudian mobil secara otomatis mempengaruhi indung telur dan tulang pinggul. Inilah sebabnya mengapa kita melarang mereka mengemudikan mobil ,” kata al-Haydan, dalam situs itu yang dilansir oleh al-Arabiya, Sabtu (27/9/2013).
Fatwa pemerintah Arab Saudi yang melarang para wanita mengemudikan mobil, hingga kini terus memicu protes via online. Para aktivis perempuan di sana, menyerukan agar semua wanita di Arab Saudi ramai-ramai mengemudikan mobil pada 26 Oktober 2013, sebagai bentuk perlawanan fatwa yang mereka anggap aneh.
Lebih dari 11 ribu wanita telah menandatangani deklarasi oct26driving .com yang mengatakan; ”Karena tidak ada pembenaran yang jelas bagi negara untuk melarang wanita dewasa, dan mampu mengemudi. Kami menyerukan bagi perempuan untuk ikut tes mengemudi agar memiliki izin,” bunyi seruan para aktivis.
al-Haydan mendesak para perempuan untuk mempertimbangkan, alasan itu, dan mengesampingkan emosi sesaat. "Hasil ini buruk dan mereka harus menunggu dan mempertimbangkan hal negatifnya” kata al-Haydan.
Ulasan al-Haydan itu menuai hujatan di media sosial, khususnya dari para perempuan. ”Penemuan ilmiah yang besar,” ledeka pengguna akun Twitter, dengan menambahkan hastag # Women_driving_affects_ovaries_and_pelvises.
Pemilik akun Twitter @Shams_AlShmous, dengan sinis berujar: ”Prestasi ilmiah eksklusif ,” sebagai respons ulasan al-Haydan. Kepala Polisi Syariat Kerajaan Arab Saudi, pekan lalu mengatakan: ”syariat Islam tidak memiliki dalil yang melarang wanita mengemudi.”
(mas)