Taliban klaim bertanggung jawab atas serangan bom di Gereja Pakistan
Senin, 23 September 2013 - 14:59 WIB

Taliban klaim bertanggung jawab atas serangan bom di Gereja Pakistan
A
A
A
Sindonews.com - Kelompok Taliban pakistan mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan bom bunuh di luar sebuh Gereja Pakistan, di pintu masuk Kota Peshawar, Provinsi Khyber Pakhtoonkhwa, Minggu (22/9/2013). Ledakan itu menewaskan 78 jemaat dan melukai 146 orang lainnya.
Waqt, stasiun televisi lokal Pakistan melaporkan, kelompok Jandolam, bagian dari Tehrik-e-Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut. "Kami tidak akan berhenti melancarkan serangan terhadap umat non muslim, sampai operasi serangan drone (pesawat tak berawak) Amerika Serikat di wilayah barat Pakistan berakhir," sebur pernyataan kelompok itu.
Serangan itu terjadi saat tentara dan sejumlah partai politik tengah menggelar pembicaraan damai dengan gerilyawan Taliban. Serangan bom bunuh diri tersebut diikuti serangan drone yang menewaskan tujuh orang dan melukai tiga orang lainnya.
Pemerintah Provinsi Provinsi Khyber Pakhtoonkhwa mengumumkan, pihaknya telah memberikan kompensasi sebesar 500 rupe kepada keluarga korban tewas dan 200 rupe bagi keluarga korban yang menderita luka-luka. Sementara itu, Presiden Pakistan Mamnoon Hussain dan PM Sharif telah mengutuk serangan itu.
Serangan drone itu terjadi sehari sebelum Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif akan mengangkat serangan dronge selama sidang Majelis Umum PBB pada 23 hingga 29 September .
Waqt, stasiun televisi lokal Pakistan melaporkan, kelompok Jandolam, bagian dari Tehrik-e-Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut. "Kami tidak akan berhenti melancarkan serangan terhadap umat non muslim, sampai operasi serangan drone (pesawat tak berawak) Amerika Serikat di wilayah barat Pakistan berakhir," sebur pernyataan kelompok itu.
Serangan itu terjadi saat tentara dan sejumlah partai politik tengah menggelar pembicaraan damai dengan gerilyawan Taliban. Serangan bom bunuh diri tersebut diikuti serangan drone yang menewaskan tujuh orang dan melukai tiga orang lainnya.
Pemerintah Provinsi Provinsi Khyber Pakhtoonkhwa mengumumkan, pihaknya telah memberikan kompensasi sebesar 500 rupe kepada keluarga korban tewas dan 200 rupe bagi keluarga korban yang menderita luka-luka. Sementara itu, Presiden Pakistan Mamnoon Hussain dan PM Sharif telah mengutuk serangan itu.
Serangan drone itu terjadi sehari sebelum Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif akan mengangkat serangan dronge selama sidang Majelis Umum PBB pada 23 hingga 29 September .
(esn)