Pembunuhan 'neo-Nazi' picu gelombang protes di Yunani
A
A
A
Sindonews.com – Gelombang demonstrasi pecah di Yunani pada Kamis (19/9/2013), menyusul kematian seorang aktivis yang dicurigai sebagai neo-Nazi. Aktivis bernama Pavlos Flyssas tewas setelah ditikam dua kali di bagian jantungnya oleh seorang pria berusia 45 tahun pada Selasa malam.
Para demonstran meneriakkan kata “fasis” sebagai kecaman atas pembunuhan terhadap aktivis itu. Korban dimakamkan hari ini. Demonstrasi juga memicu bentrokan dengan polisi yang beberapa kali menembakkan gas air mata.
Seorang pria berusia 45 tahun, yang menikam Pavlos Fyssas, adalah pendukung partai sayap kanan Golden Dawn. Sikap partai itu cenderung anti-imigran. Pemerintah menyatakan, kasus itu harus dikategorikan sebagai sebuah konspirasi krimminal.
Evangelos Venizelos, kepala dari partai sosialis, PASOK, menyebut, kubu Golden Dawn patut dicurigai terlibat dalam kekerasan itu. Dia dan Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras telah sepakat untuk menggunakan semua kekuatan hukum guna menindak setiap kekerasan yang terorganisir.
Sementara itu, pihak Golden Dawn membantah memiliki hubungan dengan pelaku pembunuhan tersebut. ”Mereka sengsara dan celaka bukan hanya karena kebohongan, kurang ajar dan fitnah, tetapi karena mereka mengeksploitasi peristiwa tragis untuk berpolitik, untuk memenangkan suara dan untuk memisahkan masyarakat Yunani,” bunyi pernyataan Golden Dawn, seperti dikutip Reuters.
Korban penikaman itu berusia 34 tahun itu, juga dikenal sebagai rapper (penyanyi rap) dengan nama panggilan Killah P. Dia ditikam dua kali di bagian jantung, dalam perkelahian, setelah ia dan teman-teman menonton pertandingan sepak bola di sebuah kafe di Keratsini, pinggiran Athena. Beberapa saksi mata mengatakan ia dan teman-temannya dikejar oleh massa sebelum dia ditikam.
Para demonstran meneriakkan kata “fasis” sebagai kecaman atas pembunuhan terhadap aktivis itu. Korban dimakamkan hari ini. Demonstrasi juga memicu bentrokan dengan polisi yang beberapa kali menembakkan gas air mata.
Seorang pria berusia 45 tahun, yang menikam Pavlos Fyssas, adalah pendukung partai sayap kanan Golden Dawn. Sikap partai itu cenderung anti-imigran. Pemerintah menyatakan, kasus itu harus dikategorikan sebagai sebuah konspirasi krimminal.
Evangelos Venizelos, kepala dari partai sosialis, PASOK, menyebut, kubu Golden Dawn patut dicurigai terlibat dalam kekerasan itu. Dia dan Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras telah sepakat untuk menggunakan semua kekuatan hukum guna menindak setiap kekerasan yang terorganisir.
Sementara itu, pihak Golden Dawn membantah memiliki hubungan dengan pelaku pembunuhan tersebut. ”Mereka sengsara dan celaka bukan hanya karena kebohongan, kurang ajar dan fitnah, tetapi karena mereka mengeksploitasi peristiwa tragis untuk berpolitik, untuk memenangkan suara dan untuk memisahkan masyarakat Yunani,” bunyi pernyataan Golden Dawn, seperti dikutip Reuters.
Korban penikaman itu berusia 34 tahun itu, juga dikenal sebagai rapper (penyanyi rap) dengan nama panggilan Killah P. Dia ditikam dua kali di bagian jantung, dalam perkelahian, setelah ia dan teman-teman menonton pertandingan sepak bola di sebuah kafe di Keratsini, pinggiran Athena. Beberapa saksi mata mengatakan ia dan teman-temannya dikejar oleh massa sebelum dia ditikam.
(esn)