ICC minta AS tangkap Presiden Sudan
A
A
A
Sindonews.com – Pengadilan Pidana Internasional (ICC) pada Rabu (18/9/2013), meminta Amerika Serikat (AS) untuk menangkap Presiden Sudan, Omar al-Bashir jika ia melakukan perjalanan ke sidang Majelis Umum PBB pekan depan di New York, AS.
Permintaan itu muncul, setelah sebelumnya Pemerintah Sudan mengatakan, bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan visa masuk ke AS untuk Bashir. Sejak 2009, Bashir telah diburu oleh ICC atas tuduhan mendalangi kejahatan perang di Darfur
“Pengadilan kejahatan perang permanen di dunia mengundang pihak berwenang AS berwenang untuk menangkap Omar al-Bashir dan menyerahkan dia ke pengadilan, jika dia memasuki wilayah mereka," sebut pernyataan ICC, seperti dikutip dari Reuters.
Pemerintah AS sendiri mengaku telah menerima aplikasi visa Bashir dan menyebut permintaan itu sebagai hal "menyedihkan". Namun, AS sendiri bukanlah anggota ICC yang bermarkas di Den Haag, sehingga tidak akan terikat secara hukum untuk bekerja sama.
Hal ini pula nampaknya yang membuat Bashir berani melakukan perjalanan ke New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB. Selama ini, Bashir membatasi lawatan ke luar negeri. Ia tercatat hanya mengunjungi sejumlah negara tetangga Afrika dan sekutu Arabnya.
Permintaan itu muncul, setelah sebelumnya Pemerintah Sudan mengatakan, bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan visa masuk ke AS untuk Bashir. Sejak 2009, Bashir telah diburu oleh ICC atas tuduhan mendalangi kejahatan perang di Darfur
“Pengadilan kejahatan perang permanen di dunia mengundang pihak berwenang AS berwenang untuk menangkap Omar al-Bashir dan menyerahkan dia ke pengadilan, jika dia memasuki wilayah mereka," sebut pernyataan ICC, seperti dikutip dari Reuters.
Pemerintah AS sendiri mengaku telah menerima aplikasi visa Bashir dan menyebut permintaan itu sebagai hal "menyedihkan". Namun, AS sendiri bukanlah anggota ICC yang bermarkas di Den Haag, sehingga tidak akan terikat secara hukum untuk bekerja sama.
Hal ini pula nampaknya yang membuat Bashir berani melakukan perjalanan ke New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB. Selama ini, Bashir membatasi lawatan ke luar negeri. Ia tercatat hanya mengunjungi sejumlah negara tetangga Afrika dan sekutu Arabnya.
(esn)