Promosikan Normalisasi Hubungan Israel-Arab, Menlu AS Sambangi Sudan

Selasa, 25 Agustus 2020 - 19:42 WIB
loading...
Promosikan Normalisasi Hubungan Israel-Arab, Menlu AS Sambangi Sudan
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Foto/Newvision
A A A
KHARTOUM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Mike Pompeo,mendarat di Sudan dalam tur yang mendesak lebih banyak negara Arab untuk menormalkan hubungan dengan Israel. Ini dilakukan menyusul perjanjian normalisasi hubungan Israel-Uni Emirat Arab (UEA) yang ditengahi AS.

Pompeo menjadi diplomat top AS pertama yang mengunjungi Sudan sejak 2005. Ia tiba dengan penerbangan nonstop resmi pertama yang bersejarah dari Tel Aviv.

Israel secara teknis tetap berperang dan tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Sudan, yang selama bertahun-tahun mendukung pasukan Islam garis keras di bawah mantan orang kuatnya Omar al-Bashir.

Tetapi pemerintah transisi yang baru telah berjanji untuk memutuskan era Bashir setelah penggulingannya tahun lalu di tengah protes pro-demokrasi yang populer.

Pompeo akan bertemu Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan Ketua Dewan Kedaulatan Jenderal Abdel Fattah el-Burhan untuk membahas dukungan AS yang berkelanjutan bagi pemerintah transisi yang dipimpin sipil.

"Dan menyatakan dukungan untuk memperdalam hubungan Sudan-Israel," kata Departemen Luar Negeri AS seperti dilansir dari AFP, Selasa (25/8/2020).

Sudan, yang telah meluncurkan reformasi sosial dan politik yang luas, sekarang berharap Washington akan segera mencabutnya dari daftar hitam negara sponsor terorisme karena berusaha untuk sepenuhnya berintegrasi kembali ke dalam komunitas internasional.

Hubungan lebih dekat dengan sekutu AS, Israel, akan membantu, dan kedua belah pihak telah mengambil serangkaian langkah, namun dikacaukan oleh pesan beragam dari Sudan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu Burhan di Uganda pada Februari lalu dan kemudian mengumumkan bahwa kedua pemimpin telah setuju untuk bekerja sama menuju normalisasi hubungan.

Kabinet Sudan kemudian membantah bahwa Burhan telah membuat janji seperti itu, yang tetap sangat kontroversial di sebagian besar dunia Arab.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1449 seconds (0.1#10.140)