Malala, gadis yang ditembak Taliban terima Nobel 2013
A
A
A
Sindonews.com –Malala Yousafzai, gadis Pakistan yang ditembak di bagian kepala oleh Taliban, namun berhasil diselamatkan, menerima Nobel Perdamaian Anak Internasional 2013. Saat menerima Nobel di Den Haag, Belanda, Malala bersumpah untuk terus berjuang agar anak-anak perempuan Pakistan bisa sekolah tanpa takut ancaman.
Gadis Pakistan itu, pada tahun lalu ditembak oleh Taliban di bagian kepalanya, karena gencar berkampanye untuk pendidikan anak perempuan di negaranya. Dia menjadi pusat perhatian dunia, ketika berpidato di sidang PBB yang akan melawan ancaman Taliban demi mewujudkan pendidikan anak perempuan.
Berbicara pada upacara di Den Haag, Malala mengatakan, serangan bulan Oktober tahun lalu, tidak membuatnya takut. Sebaliknya, insiden itu justru membuatnya semakin berani berkampanye untuk pendidikan anaka perempuan.
”Saya hanya satu sasaran kekerasan dari mereka,” kata Malala dalam pidato penerimaan Nobel, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (7/9/2013). Ucapan, Malala itu merujuk pada insiden penembakan yang nyaris merenggut nyawanya, ketika peluru dari penembak Taliban menyerempet otaknya.
”Ada banyak orang lain, untuk siapa kita harus terus (berjuang). Sehingga anak-anak di seluruh dunia dapat memiliki hak untuk pergi ke sekolah,” katanya disambut tepuk tangan gemuruh.
Malala, 16, menerima hadiah Nobel, dari 2.011 pemenang Nobel Perdamaian. Pemenang lainnya, adalah jurnalis Yaman dan aktivis Tawakkol Karman. Namun, keduanya “angkat topi” kepada Malala. ”Anda pahlawan saya,” ujar kedua pemenang Nobel itu.
”Kau menangis? Tidak ada yang bisa menghentikan saya atau gadis lain untuk belajar,” puji Karman kepada Malala, yang berbicara dalam bahasa Arab. ”Peluru yang ditujukan untuk kepala Anda pada saat itu adalah tonggak dalam sejarah negara Anda,” lanjut Karman pada upacara bersejarah di gedung dekat Parlemen Belanda .
Setelah Malala ditembak, gadis Pakistan itu diberi pengobatan, dalam upaya menyelamatkan nyawanya di Inggris. Saat ini Malala tinggal di Inggris.
Nobel Anak Internasional adalah sebuah inisiatif dari KidsRights Foundation yang berbasis di Belanda. Nobel itu diluncurkan pada tahun 2005, yang dimulai dari penermaan Nobel untuk mantan pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev.
Gadis Pakistan itu, pada tahun lalu ditembak oleh Taliban di bagian kepalanya, karena gencar berkampanye untuk pendidikan anak perempuan di negaranya. Dia menjadi pusat perhatian dunia, ketika berpidato di sidang PBB yang akan melawan ancaman Taliban demi mewujudkan pendidikan anak perempuan.
Berbicara pada upacara di Den Haag, Malala mengatakan, serangan bulan Oktober tahun lalu, tidak membuatnya takut. Sebaliknya, insiden itu justru membuatnya semakin berani berkampanye untuk pendidikan anaka perempuan.
”Saya hanya satu sasaran kekerasan dari mereka,” kata Malala dalam pidato penerimaan Nobel, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (7/9/2013). Ucapan, Malala itu merujuk pada insiden penembakan yang nyaris merenggut nyawanya, ketika peluru dari penembak Taliban menyerempet otaknya.
”Ada banyak orang lain, untuk siapa kita harus terus (berjuang). Sehingga anak-anak di seluruh dunia dapat memiliki hak untuk pergi ke sekolah,” katanya disambut tepuk tangan gemuruh.
Malala, 16, menerima hadiah Nobel, dari 2.011 pemenang Nobel Perdamaian. Pemenang lainnya, adalah jurnalis Yaman dan aktivis Tawakkol Karman. Namun, keduanya “angkat topi” kepada Malala. ”Anda pahlawan saya,” ujar kedua pemenang Nobel itu.
”Kau menangis? Tidak ada yang bisa menghentikan saya atau gadis lain untuk belajar,” puji Karman kepada Malala, yang berbicara dalam bahasa Arab. ”Peluru yang ditujukan untuk kepala Anda pada saat itu adalah tonggak dalam sejarah negara Anda,” lanjut Karman pada upacara bersejarah di gedung dekat Parlemen Belanda .
Setelah Malala ditembak, gadis Pakistan itu diberi pengobatan, dalam upaya menyelamatkan nyawanya di Inggris. Saat ini Malala tinggal di Inggris.
Nobel Anak Internasional adalah sebuah inisiatif dari KidsRights Foundation yang berbasis di Belanda. Nobel itu diluncurkan pada tahun 2005, yang dimulai dari penermaan Nobel untuk mantan pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev.
(esn)