Unjuk rasa petani karet di Thailand berujung bentrokan

Sabtu, 07 September 2013 - 02:35 WIB
Unjuk rasa petani karet di Thailand berujung bentrokan
Unjuk rasa petani karet di Thailand berujung bentrokan
A A A
Sindonews.com – Unjuk rasa petani karet di Thailand yang sudah berlangsung selama dua hari, berujung bentrokan dengan aparat keamanan. Sejumlah polisi dilaporkan terluka, ketika sekelompok pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu dan botol yang berisi cairan asam.

Menurut pihak berwenang, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (6/9/2013), sedikitnya 21 polisi terluka dan satu orang petugas mengalami luka serius. Polisi pun terpaksa mengeluarkan tembakan gas air mata ke arah para pengunjuk rasa.

“Namun, pagi ini situasi mulai tenang dan para petani mulai bubar,” ungkap Deputi Perdana Menteri Thailand, Pracha Promnok. Kabarnya, Promonok telah terbang ke Nakhon Si Thammarat untuk membicarakan hal ini dengan para pemimpin demonstran.

Kemarahan para petani ditunjukan dengan menutup jalan dan rel kereta api. Bahkan, mereka juga mengancam akan menutup balai kota di 14 provinsi di seluruh Thailad. Kemarahan tersebut dipicu karena para petani merasa Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, gagal menghentikan kemerosotan harga karet.

Para petani juga telah menolak tawaran pemerintah yang akan memberikan setiap petani 1.260 Bath per hektar kebun karet. Thailand adalah penghasil karet terbesar di dunia dan mengekspor hampir 90 persen hasil produksinya ke negara-negara lain.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6708 seconds (0.1#10.140)