PM Inggris desak AS untuk segera serang Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Terhalang oleh sikap Parlemen Inggris yang menolak menyetujui tindakan militer terhadap Suriah, Perdana Menteri Inggris, David Cameron, pada Rabu (4/9/2013), mendesak Amerika Serikat (AS) untuk bertindak. Jika tidak, menurut Cameron, kemungkinan rezim Suriah akan kembali melancarkan serangan senjata kimia.
"Presiden AS Barack Obama menetapkan garis merah yang sangat jelas, bahwa jika ada penggunaan senjata kimia dalam skala besar, maka sesuatu harus terjadi," kata Cameron di hadapan anggota parlemen di House of Commons, seperti dikutip dari AFP.
"Sekarang kita tahu, bahwa rezim menggunakan senjata kimia pada setidaknya 14 kesempatan sebelumnya. Saya berpikir untuk meminta presiden AS, setelah menetapkan garis merah, setelah membuat bahwa peringatan, untuk melangkah lebih jauh dari itu,” lanjutnya.
Obama sendiri telah mengatakan, bahwa ia akan menghukum Presiden Suriah Bashar al-Assad atas penggunaan senjata kimia. Tetapi, Obama ingin otorisasi dari Kongres AS sebelum melakukan setiap serangan militer ke tanah Suriah.
Cameron menegaskan, bahwa ia masih percaya serangan ke Suriah bisa dibenarkan. "Jika tidak ada tindakan yang diambil setelah garis merah Presiden Obama, dan jika tidak ada tindakan yang diambil setelah penggunaan senjata kimia mengerikan ini, Anda harus bertanya pada diri sendiri, jenis senjata pemusnah apa yang akan dihadapi oleh orang-orang Suriah?" katanya.
Cameron menolak panggilan untuk pemungutan suara kedua di parlemen soal aksi militer Inggris di Suriah. Namun ia mengatakan, Inggris akan terus mendorong solusi untuk konflik Suriah. "Kita harus menggunakan segala yang kita miliki, jaringan diplomatik kami, pengaruh kita dengan negara lain, keanggotaan kita semua badan kunci, G8, G20, PBB, Uni Eropa, NATO,” lanjutnya.
"Presiden AS Barack Obama menetapkan garis merah yang sangat jelas, bahwa jika ada penggunaan senjata kimia dalam skala besar, maka sesuatu harus terjadi," kata Cameron di hadapan anggota parlemen di House of Commons, seperti dikutip dari AFP.
"Sekarang kita tahu, bahwa rezim menggunakan senjata kimia pada setidaknya 14 kesempatan sebelumnya. Saya berpikir untuk meminta presiden AS, setelah menetapkan garis merah, setelah membuat bahwa peringatan, untuk melangkah lebih jauh dari itu,” lanjutnya.
Obama sendiri telah mengatakan, bahwa ia akan menghukum Presiden Suriah Bashar al-Assad atas penggunaan senjata kimia. Tetapi, Obama ingin otorisasi dari Kongres AS sebelum melakukan setiap serangan militer ke tanah Suriah.
Cameron menegaskan, bahwa ia masih percaya serangan ke Suriah bisa dibenarkan. "Jika tidak ada tindakan yang diambil setelah garis merah Presiden Obama, dan jika tidak ada tindakan yang diambil setelah penggunaan senjata kimia mengerikan ini, Anda harus bertanya pada diri sendiri, jenis senjata pemusnah apa yang akan dihadapi oleh orang-orang Suriah?" katanya.
Cameron menolak panggilan untuk pemungutan suara kedua di parlemen soal aksi militer Inggris di Suriah. Namun ia mengatakan, Inggris akan terus mendorong solusi untuk konflik Suriah. "Kita harus menggunakan segala yang kita miliki, jaringan diplomatik kami, pengaruh kita dengan negara lain, keanggotaan kita semua badan kunci, G8, G20, PBB, Uni Eropa, NATO,” lanjutnya.
(esn)