UEA didesak selidiki pelecehan terhadap aktivis mogok makan
A
A
A
Sindonews.com – Kelompok Amnesti International bersama para aktivis di Uni Emirat Arab (UEA) mendesak pihak berwenang setempat menyelidiki dugaan pelecehan terhadap para aktivis yang melakukan aksi mogok makan. Para aktivis itu melakukan aksi mogok makan, karena dituduh telibat gerakan anti-pemerintah.
Aktivis di UAE, mengatakan, sedikitnya 18 narapidana kini bergabung dalam aksi mogok makan yang dimulai lebih dari sebulan lalu. ”Setidaknya, tiga aktivis dalam kondisi kritis,” tulis ABC News, Rabu (4/9/2013), mengutip pernyataan kelompok amnesti yang berbasis di London.
Menurut kelompok itu, para aktivis yang melakukan mogok makan, di antaranya, termasuk dari 69 orang yang diitetapkan sebagai tersangka gerakan anti-pemerintah. Mereka dihukum pada bulan Juli 2013, dengan tuduhan terkait jaringan faksi Islam.
Pihak berwenang UEA menuduh para aktivis itu berusaha untuk menggulingkan sistem pemerintahan UEA, yang merupakan sekutu negara Barat. Para tahanan mengklaim, bahwa mereka telah menghadapi penyiksaan dan pelanggaran lainnya sejak ditangkap tahun lalu.
Sampai saat ini, pejabat UEA belum memberikan komentar atas pengakuan para tahanan, serta desakan investigasi yang diserukan Kelompok Amnesti Internasional dan para aktivis.
Aktivis di UAE, mengatakan, sedikitnya 18 narapidana kini bergabung dalam aksi mogok makan yang dimulai lebih dari sebulan lalu. ”Setidaknya, tiga aktivis dalam kondisi kritis,” tulis ABC News, Rabu (4/9/2013), mengutip pernyataan kelompok amnesti yang berbasis di London.
Menurut kelompok itu, para aktivis yang melakukan mogok makan, di antaranya, termasuk dari 69 orang yang diitetapkan sebagai tersangka gerakan anti-pemerintah. Mereka dihukum pada bulan Juli 2013, dengan tuduhan terkait jaringan faksi Islam.
Pihak berwenang UEA menuduh para aktivis itu berusaha untuk menggulingkan sistem pemerintahan UEA, yang merupakan sekutu negara Barat. Para tahanan mengklaim, bahwa mereka telah menghadapi penyiksaan dan pelanggaran lainnya sejak ditangkap tahun lalu.
Sampai saat ini, pejabat UEA belum memberikan komentar atas pengakuan para tahanan, serta desakan investigasi yang diserukan Kelompok Amnesti Internasional dan para aktivis.
(esn)