Kerry desak kongres AS agar mendukung rencana Obama
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, mendesak kongres AS untuk mendukung rencana Presiden Barack Obama melancarkan aksi militer ke Suriah, Minggu (2/9/2013). Demikian diungkapkan Kerry dalam sebuah wawancara dengan NBC.
"Masalah ini telah tercipta dan terus berlanjut," ungkap Kerry, mengacu pada klaim AS bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri.
Dalam wawancara itu, Kerry juga memamerkan bukti, bahwa benar senjata kimia telah digunakan dalam perang di Suriah. Kerry memamerkan, rambut dan darah sampel dari responden pertama di luar Damaskus, lokasi serangan senjata kimia pada 21 Agustus lalu. "Sampel ini telah diuji dan hasilnya positif mengandung gas sarin," ungkap Kerry.
Menurut laporan intelijen AS yang dirilis oleh Gedung Putih pada Jumat 30 Agustus lalu, serangan senjata kimia di desa dipinggiran Damaskus telah menewaskan 1.429 warga Suriah, dari jumlah itu 426 adalah anak-anak.
Seperti diketahui, Obama mengungkapkan kesiapannya untuk menyerang Suriah. Tapi dia meyakini, sebelum serangan itu diluncurkan, ia harus meminta kongres mengesahkan intervensi militer itu terlebih dahulu, Sabtu (31/8/2013). Obama yakin, bahwa dalam pemungutan suara senat, dia akan mendapatkan persetujuan untuk melancarkan perang.
"Kasus ini semakin kuat dari hari ke hari," kata Kerry. "Saya pikir kongres pasti tidak akan menolak intervensi militer ke Suriah," imbuhnya.
"Masalah ini telah tercipta dan terus berlanjut," ungkap Kerry, mengacu pada klaim AS bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri.
Dalam wawancara itu, Kerry juga memamerkan bukti, bahwa benar senjata kimia telah digunakan dalam perang di Suriah. Kerry memamerkan, rambut dan darah sampel dari responden pertama di luar Damaskus, lokasi serangan senjata kimia pada 21 Agustus lalu. "Sampel ini telah diuji dan hasilnya positif mengandung gas sarin," ungkap Kerry.
Menurut laporan intelijen AS yang dirilis oleh Gedung Putih pada Jumat 30 Agustus lalu, serangan senjata kimia di desa dipinggiran Damaskus telah menewaskan 1.429 warga Suriah, dari jumlah itu 426 adalah anak-anak.
Seperti diketahui, Obama mengungkapkan kesiapannya untuk menyerang Suriah. Tapi dia meyakini, sebelum serangan itu diluncurkan, ia harus meminta kongres mengesahkan intervensi militer itu terlebih dahulu, Sabtu (31/8/2013). Obama yakin, bahwa dalam pemungutan suara senat, dia akan mendapatkan persetujuan untuk melancarkan perang.
"Kasus ini semakin kuat dari hari ke hari," kata Kerry. "Saya pikir kongres pasti tidak akan menolak intervensi militer ke Suriah," imbuhnya.
(esn)