Assad bersumpah bela suriah dari setiap agresi asing
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan pada Kamis (29/8/2013), bahwa negaranya akan mempertahankan diri terhadap setiap agresi asing. Ia juga menekankan tekad untuk "menghilangkan terorisme" dari tanah Suriah.
Menurut kantor berita SANA, Assad membuat pernyataan itu selama pertemuan dengan para pemimpin partai dan anggota parlemen Yaman yang pro-Suriah. “Ancaman aksi militer di Suriah hanya akan membuat negara lebih patuh terhadap basis yang berakar dan keputusan yang independen,” tegas Assad .
Dia juga menyatakan tekad untuk menghilangkan terorisme, yang menuru Assad didukung oleh Israel dan negara-negara Barat lainnya untuk melayani kepentingan mereka dalam memecah-belah wilayah dan menundukkan orang-orangnya .
Pernyataan Assad ini dilontarkan, di tengah ancaman invasi militer yang didengungkan negara-negara Barat, yang diprakarsai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Meski belum terbit laporan dari tim penyidik PBB yang tengah meneliti lokasi dugaan serangan kimia di Damaskus, namun negara-negara Barat itu telah bersiap untuk melancarkan aksi militer.
Presiden AS, Barack Obama dilaporkan tengah bimbang untuk memutuskan apakah AS akan menginvasi Suriah atau tidak. Menurutnya, rezim Assad dipastikan sebagai pelaku serangan senjata kimia. Namun, dia belum memutuskan untuk menyerang Suriah.
”Saya tidak tertarik dalam setiap jenis konflik terbuka di Suriah,” kata Obama seperti dikutip BBC, Kamis (29/8/2013).
Menurut kantor berita SANA, Assad membuat pernyataan itu selama pertemuan dengan para pemimpin partai dan anggota parlemen Yaman yang pro-Suriah. “Ancaman aksi militer di Suriah hanya akan membuat negara lebih patuh terhadap basis yang berakar dan keputusan yang independen,” tegas Assad .
Dia juga menyatakan tekad untuk menghilangkan terorisme, yang menuru Assad didukung oleh Israel dan negara-negara Barat lainnya untuk melayani kepentingan mereka dalam memecah-belah wilayah dan menundukkan orang-orangnya .
Pernyataan Assad ini dilontarkan, di tengah ancaman invasi militer yang didengungkan negara-negara Barat, yang diprakarsai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Meski belum terbit laporan dari tim penyidik PBB yang tengah meneliti lokasi dugaan serangan kimia di Damaskus, namun negara-negara Barat itu telah bersiap untuk melancarkan aksi militer.
Presiden AS, Barack Obama dilaporkan tengah bimbang untuk memutuskan apakah AS akan menginvasi Suriah atau tidak. Menurutnya, rezim Assad dipastikan sebagai pelaku serangan senjata kimia. Namun, dia belum memutuskan untuk menyerang Suriah.
”Saya tidak tertarik dalam setiap jenis konflik terbuka di Suriah,” kata Obama seperti dikutip BBC, Kamis (29/8/2013).
(esn)