Presiden Filipina batal kunjungi China
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Filipina, Benigno Aquino, telah membatalkan kunjungan ke China pada pekan depan atas permintaan Beijing. Demikian dinyatakan oleh Pemerintah Filipina, Kamis (29/8/2013).
"Presiden telah memutuskan untuk tidak melanjutkan kunjungan, dengan mempertimbangkan permintaan China bagi presiden, untuk mengunjungi China pada waktu yang lebih kondusif," kata Juru Bicara urusan Luar Negeri Kepresidenan Filipina, Raul Hernandez, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP.
Ditanya mengapa China mengajukan permintaan seperti itu, Hernandez mengatakan kepada AFP, "Mungkin Anda bisa bertanya pada pihak China." Saat ini, hubungan Filipina dan China memang masih diliputi ketegangan akibat sengketa di Laut China Selatan, di mana China mengklaim hampir seluruh perairan Laut Cina Selatan.
Sebelumnya, Aquino dijadwalkan untuk melakukan lawatan ke Nanning, China pada 3 September mendatang untuk menghadiri pameran perdagangan dan konferensi bisnis, Expo China-ASEAN. Hernandez menegaskan posisi Filipina, bahwa hubungan bilateral bisa maju, meskipun ada perbedaan.
Meskipun tidak secara langsung mengomentari pembatalan lawatan Aquino, Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan fax kepada AFP di Beijing menyatakan, bahwa ada "kesulitan" dalam hubungan dan mendesak Manila untuk mengambil langkah-langkah untuk menghapus "gangguan". Tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan "gangguan" itu.
"China selalu menghargai persahabatan tradisional antara rakyat China dan Filipina dan telah memandang sangat penting untuk mengembangkan hubungan bilateral," kata pernyataan itu.
"Presiden telah memutuskan untuk tidak melanjutkan kunjungan, dengan mempertimbangkan permintaan China bagi presiden, untuk mengunjungi China pada waktu yang lebih kondusif," kata Juru Bicara urusan Luar Negeri Kepresidenan Filipina, Raul Hernandez, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP.
Ditanya mengapa China mengajukan permintaan seperti itu, Hernandez mengatakan kepada AFP, "Mungkin Anda bisa bertanya pada pihak China." Saat ini, hubungan Filipina dan China memang masih diliputi ketegangan akibat sengketa di Laut China Selatan, di mana China mengklaim hampir seluruh perairan Laut Cina Selatan.
Sebelumnya, Aquino dijadwalkan untuk melakukan lawatan ke Nanning, China pada 3 September mendatang untuk menghadiri pameran perdagangan dan konferensi bisnis, Expo China-ASEAN. Hernandez menegaskan posisi Filipina, bahwa hubungan bilateral bisa maju, meskipun ada perbedaan.
Meskipun tidak secara langsung mengomentari pembatalan lawatan Aquino, Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan fax kepada AFP di Beijing menyatakan, bahwa ada "kesulitan" dalam hubungan dan mendesak Manila untuk mengambil langkah-langkah untuk menghapus "gangguan". Tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan "gangguan" itu.
"China selalu menghargai persahabatan tradisional antara rakyat China dan Filipina dan telah memandang sangat penting untuk mengembangkan hubungan bilateral," kata pernyataan itu.
(esn)