Badai Fernand tewaskan 13 warga Meksiko
A
A
A
Sindonews.com - Badai Fernand yang menghantam sisi timur negara bagian Veracruz, Meksiko, telah memicu terjadinya banjir dan juga tanah longsor, Senin (26/8/2013). Pemerintah setempat mengatakan, bencana longsor telah menewaskan 13 orang.
Kantor perlindungan warga sipil Veracruz mengatakan, 13 orang tewas setelah badai Fernand mendarat minggu malam, dekat pelabuhan Veracruz. Hujan lebat memicu meluapnya debit air sunggai hingga membanjiri beberapa kota.
Direktur perlindungan sipil, Noemi Guzman Lagunes mengatakan, badai telah memicu terjadinya 16 bencana longsor, dan menimbulkan kerusakan di 22 kota. Sementara Gubernur Veracruz, Javier Duarte mengatakan, sembilan orang dilaporkan tewas di Kota Yecuatla, tiga orang di Tuxpan, seorang lainnya di Atzalan.
"Mereka semua tewas setelah rumah mereka tersapu longsor," ungkap Duarte. Mengantisipasi datangnya badai, Duarte sebelumnya telah memerintahkan warganya untuk mengindahkan pangilan evakuasi bagi warga yang bermukin dekat sungai. Ia juga kembali mengingatkan pejabat lokal untuk bersiaga tinggi dan menghentikan kegiatan belajar mengajar hingga badai berhenti.
"Lebih dari 400 orang dievakuasi ke 10 tempat penampungan sementara," ungkap Lagunes.
Duarte mengatakan, badai Fernand adalah badai yang tidak memiliki sifat khas. Sebelum mendarat, badai itu dengan berubah menjadi badai tropis di atas Teluk Meksiko. Menurut Pusat Badai Nasional AS, saat mendarat, badai itu membawa angin dengan kecepatan 85 km per jam.
Menurut catatan akhir Pusat Badai Nasional AS, badai Fernand meninggalkan wilayah Tuxpan, Veracruz dengan kecepatan 125 km per jam."Hingga saat ini situasi darurat masih ditetapkan. Sebab berdasarkan pengalaman, setelah badai hujan lebat akan terus berlanjut," terang Duarte.
Kantor perlindungan warga sipil Veracruz mengatakan, 13 orang tewas setelah badai Fernand mendarat minggu malam, dekat pelabuhan Veracruz. Hujan lebat memicu meluapnya debit air sunggai hingga membanjiri beberapa kota.
Direktur perlindungan sipil, Noemi Guzman Lagunes mengatakan, badai telah memicu terjadinya 16 bencana longsor, dan menimbulkan kerusakan di 22 kota. Sementara Gubernur Veracruz, Javier Duarte mengatakan, sembilan orang dilaporkan tewas di Kota Yecuatla, tiga orang di Tuxpan, seorang lainnya di Atzalan.
"Mereka semua tewas setelah rumah mereka tersapu longsor," ungkap Duarte. Mengantisipasi datangnya badai, Duarte sebelumnya telah memerintahkan warganya untuk mengindahkan pangilan evakuasi bagi warga yang bermukin dekat sungai. Ia juga kembali mengingatkan pejabat lokal untuk bersiaga tinggi dan menghentikan kegiatan belajar mengajar hingga badai berhenti.
"Lebih dari 400 orang dievakuasi ke 10 tempat penampungan sementara," ungkap Lagunes.
Duarte mengatakan, badai Fernand adalah badai yang tidak memiliki sifat khas. Sebelum mendarat, badai itu dengan berubah menjadi badai tropis di atas Teluk Meksiko. Menurut Pusat Badai Nasional AS, saat mendarat, badai itu membawa angin dengan kecepatan 85 km per jam.
Menurut catatan akhir Pusat Badai Nasional AS, badai Fernand meninggalkan wilayah Tuxpan, Veracruz dengan kecepatan 125 km per jam."Hingga saat ini situasi darurat masih ditetapkan. Sebab berdasarkan pengalaman, setelah badai hujan lebat akan terus berlanjut," terang Duarte.
(esn)