FARC bunuh 13 tentara Kolombia
A
A
A
Sindonews.com - FARC menyergap patroli tentara Kolombia di Arauca, Tama. Akibatnya, sebanyak 13 tentara Kolombia dilaporkan tewas akibat serangan gerilyawan itu, Sabtu (24/8/2013). Aksi kekerasan terjadi tak lama setelah Pemerintah Kolombia memastikan untuk melanjutkan perundingan damai dengan FARC, pada awal pekan depan.
"Dengan menyesal kami sampaikan, bahwa serangan yang dilancarkan oleh FARC telah menewaskan dua orang sersan dan 11 tentara," ungkap pimpinan tentara Kolombia dalam sebuah pernyataan.
"Dalam serangan teroris yang sama, seorang prajurit selamat, tapi menderita luka-luka. Dia dilarikan ke rumah sakit dan telah mendapat perawatan medis," lanjut isi pernyataan itu.
Seperti diketahui, pemerintah dan pemberontak Kolombia sejak November lalu telah melanjutkan perundingan damai di Havana, Kuba, untuk mengakhiri pemberontakan yang telah berlansung sejak lima dekade lalu.
Mantan Wakil Presiden Kolombia, Humberto de la Calle, selaku negosiator utama dari pihak pemerintah mengatakan, FARC akan melanjutkan perundingan pada Senin pekan depan. Negosiator Havana akan melanjutkan diskusi secara normal.
Sebelum pembicaraan dimulai, FARC mengumumkan gencatan senjata sepihak. Pemberontak berharap, Pemerintah Kolombia mengikutinya. Namun, Presiden Santos menegaskan, bahwa operasi militer terhadap FARC tetap dilakukan, meski perundingan perdamaian sedang berlangsung.
"Dengan menyesal kami sampaikan, bahwa serangan yang dilancarkan oleh FARC telah menewaskan dua orang sersan dan 11 tentara," ungkap pimpinan tentara Kolombia dalam sebuah pernyataan.
"Dalam serangan teroris yang sama, seorang prajurit selamat, tapi menderita luka-luka. Dia dilarikan ke rumah sakit dan telah mendapat perawatan medis," lanjut isi pernyataan itu.
Seperti diketahui, pemerintah dan pemberontak Kolombia sejak November lalu telah melanjutkan perundingan damai di Havana, Kuba, untuk mengakhiri pemberontakan yang telah berlansung sejak lima dekade lalu.
Mantan Wakil Presiden Kolombia, Humberto de la Calle, selaku negosiator utama dari pihak pemerintah mengatakan, FARC akan melanjutkan perundingan pada Senin pekan depan. Negosiator Havana akan melanjutkan diskusi secara normal.
Sebelum pembicaraan dimulai, FARC mengumumkan gencatan senjata sepihak. Pemberontak berharap, Pemerintah Kolombia mengikutinya. Namun, Presiden Santos menegaskan, bahwa operasi militer terhadap FARC tetap dilakukan, meski perundingan perdamaian sedang berlangsung.
(esn)