AS kecam pernyataan PM Turki soal tuduhan terhadap Israel
A
A
A
Sindonews.com – Amerika Serikat mengutuk komentar yang dilontarkan oleh Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang menuduh Israel berada dibalik penggulingan Mohamed Morsi dari kursi Presiden Mesir pada awal Juli silam.
"Kami sangat mengutuk pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Erdogan, yang menyatakan Israel bertanggung jawab atas kejadian-kejadian terakhir di Mesir. Pernyataan ini tidak berdasar dan salah," kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, kepada wartawan dalam sebuah briefing, Selasa (20/8/2013), seperti dikutip dari Reuters.
"Apa yang mereka katakan tentang Mesir: Demokrasi bukanlah pemungutan suara. Siapa dalang di balik semua ini? Israel," ungkap Erdogan. "Kami punya bukti," jelas Erdogan, yang kemudian mengutip ungkapan dan komentar Menteri Kehakiman Israel yang hadir dalam forum Prancis pada 2011 lalu.
Pejabat itu mengatakan, Morsi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin tidak akan dibiarkan berkuasa, sekalipun dia berhasil memenangkan pemilu. Turki adalah salah satu dari beberapa negara yang sangat mengutuk apa yang disebut "kudeta yang tidak dapat diterima", setelah militer Mesir menggulingkan Morsi pada 3 Juli lalu.
Erdogan kemudian mengecam Barat karena gagal dan tidak menyebut aksi yang dilakukan oleh militer terhadap Morsi sebagai bentuk kudeta militer. Menurutnya, kudeta militer terhadap Morsi mencerminkan sikap yang anti-demokrasi.
"Kami sangat mengutuk pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Erdogan, yang menyatakan Israel bertanggung jawab atas kejadian-kejadian terakhir di Mesir. Pernyataan ini tidak berdasar dan salah," kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, kepada wartawan dalam sebuah briefing, Selasa (20/8/2013), seperti dikutip dari Reuters.
"Apa yang mereka katakan tentang Mesir: Demokrasi bukanlah pemungutan suara. Siapa dalang di balik semua ini? Israel," ungkap Erdogan. "Kami punya bukti," jelas Erdogan, yang kemudian mengutip ungkapan dan komentar Menteri Kehakiman Israel yang hadir dalam forum Prancis pada 2011 lalu.
Pejabat itu mengatakan, Morsi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin tidak akan dibiarkan berkuasa, sekalipun dia berhasil memenangkan pemilu. Turki adalah salah satu dari beberapa negara yang sangat mengutuk apa yang disebut "kudeta yang tidak dapat diterima", setelah militer Mesir menggulingkan Morsi pada 3 Juli lalu.
Erdogan kemudian mengecam Barat karena gagal dan tidak menyebut aksi yang dilakukan oleh militer terhadap Morsi sebagai bentuk kudeta militer. Menurutnya, kudeta militer terhadap Morsi mencerminkan sikap yang anti-demokrasi.
(esn)