AS desak Mesir hindari penggunaan kekuatan mematikan

Sabtu, 17 Agustus 2013 - 02:21 WIB
AS desak Mesir hindari...
AS desak Mesir hindari penggunaan kekuatan mematikan
A A A
Sindonews.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS), pada Jumat (16/8/2013), mendesak otoritas Mesir untuk menghindari penggunaan "kekuatan mematikan" terhadap demonstran. Hingga kini, ratusan pendukung presiden terguling Mohamed Morsi dilaporkan tewas akibat tindakan keras aparat keamanan.

"Kami kembali menghimbau semua pihak untuk menghentikan kekerasan. Dan, kami mencatat bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab khusus untuk memastikan suasana yang memungkinkan Mesir untuk mendapatkan hak-hak universal mereka," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, pada AFP dalam sebuah email.

"Kekuatan mematikan tidak boleh digunakan terhadap aksi demonstrasi damai. Demonstran juga harus menunjukkan sikap damai," lanjut Psaki. Menurutnya, pejabat AS telah berkali-kali berbicara dengan Duta Besar Mesir di AS untuk menyampaikan posisi AS

“Terutama untuk mendesak segera diakhirinya kekerasan dan dimulainya dialog inklusif," tambah Psaki. Tindakan keras aparat keamanan Mesir menarik kecaman keras dari masyarakat internasional dan Uni Eropa. "Kami tetap aktif dan terlibat erat dengan mitra Eropa kami mengenai situasi di Mesir," kata Psaki.

Seperti dilaporkan Al Jazeera yang mengutip beberapa sumber berita, 95 orang tewas di Kairo, delapan di Damietta, tujuh di Alexandria, dan empat di Ismailia. Semua korban tewas ini adalah pendukung presiden terguling Mohamed Morsi.

Ikhwanul Muslimin mengecam aksi kekerasan terbaru. Mereka mengatakan, para pemimpin kudeta telah "kehilangan pikiran mereka" dan tanpa etika dan tak mengindahkan nilai-nilai. “Kudeta telah gagal, dan sudah waktunya bagi para pemimpin untuk menerima itu,” sebut pernyataan Ikhwanul Muslimin, seperti dikutip dari Al Jazeera.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0958 seconds (0.1#10.140)