PM Libya akan rombak kabinet

Sindonews.com – Perdana Menteri Libya, Ali Zeidan, mengatakan pada Sabtu (27/7/2013), bahwa ia akan merombak kabinetnya setelah pengunjuk rasa menyerbu kantor-kantor Ikhwanul Muslimin dan partai politik liberal untuk mengecam pembunuhan seorang kritikus terkemuka di negara itu.

"Kami akan melakukan perombakan kabinet dan mengurangi jumlah kementerian untuk memastikan kinerja yang lebih baik untuk menghadapi situasi yang mendesak," kata Zeidan dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters.
Ratusan warga Libya turun ke jalan dalam semalam untuk mengecam pembunuhan aktivis politik Abdelsalam al-Mosmary di Benghazi pada Jumat (26/7/2013). Demonstrasi kemudian berubah menjadi aksi kekerasan.

Seperti dilaporkan Reuters, para pengunjuk rasa di Benghazi menyerang dan membakar sebuah bangunan perumahan sayap politik Ikhwanul Muslimin, Partai Keadilan dan Pembangunan pada Sabtu.

"Mereka berteriak 'Kumpulkan barang-barang Anda. Benghazi ingin Anda'," kata salah satu penduduk Benghazi, Rami al-Shahibi.

Kemudian, ratusan demonstran berkumpul di luar Tibesti Hotel, salah satu lapangan utama di kota untuk demonstrasi dan untuk memanjatkan doa bagi Mosmary sebelum menuju ke pemakaman. Mereka terus meneriakkan slogan anti-Persaudaraan.

Di Tripoli, massa menyerbu markas JCP sebelum menggeledah markas besar liberal Nasional Angkatan Alliance (NFA), partai politik terbesar negara itu yang didirikan oleh Mahmoud Jibril.