Rudal pemberontak suriah tewaskan 25 warga sipil
A
A
A
Sindonews.com - Oposisi Suriah dilaporkan telah menembakan rudal ke sisi barat Provinsi Idlib, Minggu (22/7/2013). Radio pro pemerintah Suriah, Sham FM, melaporkan, serangan itu menewaskan 25 warga sipil.
Penyiar Sham FM mengatakan, pemberontak Suriah berniat menembakan rudal buatan sendiri ke Kota Areha, salah satu titik yang dikuasasi militer Suriah. Sayangnya, gerakan rudal itu meleset dari target dan menghantam pasar malam di Kota Areha.
Akibatnya, 25 warga sipil tewas seketika, sementara 85 orang lainnya menderita luka-luka. "Pembantaian itu dilakukan oleh tentara pembebasan Suriah," ungkap seorang warga Kota Areha kepada Xinhua, Minggu (22/7/2013).
Berbeda halnya dengan laporan Sham FM, aktivis opisisi Suriah melaporkan, bahwa korban tewas akibat serangan itu berjumlah 19 orang, sementara korban luka-luka berjumlah puluhan orang.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia sebelumnya mengatakan, jumlah korban tewas dalam perang yang dilancarkan pemberontak terhadap militer Suriah dalam rangka menyingkirkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, hampir menyentuh angka 10 ribu jiwa. Berdasarkan informasi yang telah diperoleh dari lapangan saat ini, jumlah korban tewas sejak revolusi pecah di Suriah sudah lebih dari 94 ribu jiwa.
Navi Pillay, Komisaris Tinggi untuk Badan Hak Asasi Manusia PBB mengatakan, jumlah korban tewas, termasuk kasus penyiksaan terhadap anak-anak dan pembantaian terhadap seluruh anggota keluarga, menjadi pengingat betapa kejamnya konflik yang terjadi di Suriah.
Sepanjang 2012, jumlah orang yang tewas terus meroket, dengan rata-rata korban tewas sejak Juli 2012 mencapai lebih dari 5.000 jiwa. Angka ini lima kali lipat lebih besar dibandingkan bulan yang sama di tahun 2011 lalu, di mana tercatat hanya 1.000 korban tewas.
Penyiar Sham FM mengatakan, pemberontak Suriah berniat menembakan rudal buatan sendiri ke Kota Areha, salah satu titik yang dikuasasi militer Suriah. Sayangnya, gerakan rudal itu meleset dari target dan menghantam pasar malam di Kota Areha.
Akibatnya, 25 warga sipil tewas seketika, sementara 85 orang lainnya menderita luka-luka. "Pembantaian itu dilakukan oleh tentara pembebasan Suriah," ungkap seorang warga Kota Areha kepada Xinhua, Minggu (22/7/2013).
Berbeda halnya dengan laporan Sham FM, aktivis opisisi Suriah melaporkan, bahwa korban tewas akibat serangan itu berjumlah 19 orang, sementara korban luka-luka berjumlah puluhan orang.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia sebelumnya mengatakan, jumlah korban tewas dalam perang yang dilancarkan pemberontak terhadap militer Suriah dalam rangka menyingkirkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, hampir menyentuh angka 10 ribu jiwa. Berdasarkan informasi yang telah diperoleh dari lapangan saat ini, jumlah korban tewas sejak revolusi pecah di Suriah sudah lebih dari 94 ribu jiwa.
Navi Pillay, Komisaris Tinggi untuk Badan Hak Asasi Manusia PBB mengatakan, jumlah korban tewas, termasuk kasus penyiksaan terhadap anak-anak dan pembantaian terhadap seluruh anggota keluarga, menjadi pengingat betapa kejamnya konflik yang terjadi di Suriah.
Sepanjang 2012, jumlah orang yang tewas terus meroket, dengan rata-rata korban tewas sejak Juli 2012 mencapai lebih dari 5.000 jiwa. Angka ini lima kali lipat lebih besar dibandingkan bulan yang sama di tahun 2011 lalu, di mana tercatat hanya 1.000 korban tewas.
(esn)