Ahmadinejad: Iran & Irak miliki peran luar biasa di sektor keamanan
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Iran yang akan segera berakhir masa jabatannya, Mahmoud Ahmadinejad, mengatakan, bahwa negaranya dan Irak memiliki peran “luar biasa” dalam menjaga keamanan wilayah. Pernyataan ini disampaikan Ahmadinejad dalam lawatan ke Irak, Kamis (18/7/2013).
"Peran kedua negara dalam keamanan wilayah ini luar biasa," kata Ahmadinejad kepada wartawan di Zona Hijau, Baghdad, yang dijaga ketat. Namun, ia tak merinci maksud dari pernyataannya itu.
"Kami membawa pesan bersama, yang merupakan pesan dari kemajuan dan stabilitas dan keamanan, serta pesan perdamaian," kata Ahmadinejad, setelah pembicaraan dengan Wakil Presiden Irak, Khudayr al-khuzaie.
Ahmadinejad, yang masa jabatannya berakhir awal bulan depan, tiba di Irak untuk lawatan resmi kenegaraan. Dia juga bertemu dengan Perdana Menteri Nuri al-Maliki.
“Maliki mengatakan pada pertemuan itu, bahwa Irak mendukung solusi damai untuk semua masalah di kawasan itu," kata Ahmadinejad. “Dan, perusahaan Iran dipersilakan untuk mengambil bagian dalam rekonstruksi Irak,” lajutnya.
Ahmadinejad berencana untuk mengunjungi kuil Imam Hussein di Karbala dan Imam Ali di Najaf, dua situs paling suci dalam Islam Syiah, kata juru bicara Maliki, Ali Mussawi. Beberapa dekade lalu, Irak dan Iran terlibat dalam perang panjang, tepatnya pada era 1980-1988, yang diluncurkan oleh diktator-Saddam Hussein.
"Peran kedua negara dalam keamanan wilayah ini luar biasa," kata Ahmadinejad kepada wartawan di Zona Hijau, Baghdad, yang dijaga ketat. Namun, ia tak merinci maksud dari pernyataannya itu.
"Kami membawa pesan bersama, yang merupakan pesan dari kemajuan dan stabilitas dan keamanan, serta pesan perdamaian," kata Ahmadinejad, setelah pembicaraan dengan Wakil Presiden Irak, Khudayr al-khuzaie.
Ahmadinejad, yang masa jabatannya berakhir awal bulan depan, tiba di Irak untuk lawatan resmi kenegaraan. Dia juga bertemu dengan Perdana Menteri Nuri al-Maliki.
“Maliki mengatakan pada pertemuan itu, bahwa Irak mendukung solusi damai untuk semua masalah di kawasan itu," kata Ahmadinejad. “Dan, perusahaan Iran dipersilakan untuk mengambil bagian dalam rekonstruksi Irak,” lajutnya.
Ahmadinejad berencana untuk mengunjungi kuil Imam Hussein di Karbala dan Imam Ali di Najaf, dua situs paling suci dalam Islam Syiah, kata juru bicara Maliki, Ali Mussawi. Beberapa dekade lalu, Irak dan Iran terlibat dalam perang panjang, tepatnya pada era 1980-1988, yang diluncurkan oleh diktator-Saddam Hussein.
(esn)