Nyawa Malala terancam jika pulang ke Pakistan
A
A
A
Sindonews.com – Penyesalan dan permintaan maaf dari komandan Taliban, Adnan Rasheed dalam suratnya kepada Malala Yousafzai, 16, diragukan. Nyawa remaja Pakistan yang selamat setelah ditembak kepalanya oleh Taliban itu, diyakini terancam, jika pulang ke negaranya.
Demikian disampaikan direktur riset pada Pusat Penelitiaan Pemerintah Federal di Islamabad, Mansur Mashud. Dia yakinsurat Rasheed hanya aksi publisitas Taliban semata.
”Dia jelas ingin terkesan (bersahabat dengan) masyarakat Pakistan dan komunitas internasional,” kata Mahsud, dikutip CNN, Kamis (18/7/2013). ”Malala tidak akan aman jika dia kembali,” lanjut dia.
Menurutnya, Taliban telah lama menentang pendidikan bagi anak perempuan di Pakistan serta negara tetangganya, Afghanistan. Aksi penembakan kepala yang menimpa Malala, katanya, karena remaja itu gencar mengampanyekan agar anak perempuan Pakistan pergi ke sekolah. Malala menjadi target penyerangan Taliban, karena dianggap mewakili pemikiran Barat yang ditentang Taliban.
Malala Yousafzai yang merayakan ulang tahun ke-16-nya di forum PBB pekan lalu, menatang keberanian para pemimpin dunia untuk memberikan pendidikan gratis kepada semua anak. Remaja itu ditembak kepalanya oleh Taliban, saat perjalanan pulang dari sekolah di Lembah Swat, Pakistan, Oktober 2012 lalu.
Demikian disampaikan direktur riset pada Pusat Penelitiaan Pemerintah Federal di Islamabad, Mansur Mashud. Dia yakinsurat Rasheed hanya aksi publisitas Taliban semata.
”Dia jelas ingin terkesan (bersahabat dengan) masyarakat Pakistan dan komunitas internasional,” kata Mahsud, dikutip CNN, Kamis (18/7/2013). ”Malala tidak akan aman jika dia kembali,” lanjut dia.
Menurutnya, Taliban telah lama menentang pendidikan bagi anak perempuan di Pakistan serta negara tetangganya, Afghanistan. Aksi penembakan kepala yang menimpa Malala, katanya, karena remaja itu gencar mengampanyekan agar anak perempuan Pakistan pergi ke sekolah. Malala menjadi target penyerangan Taliban, karena dianggap mewakili pemikiran Barat yang ditentang Taliban.
Malala Yousafzai yang merayakan ulang tahun ke-16-nya di forum PBB pekan lalu, menatang keberanian para pemimpin dunia untuk memberikan pendidikan gratis kepada semua anak. Remaja itu ditembak kepalanya oleh Taliban, saat perjalanan pulang dari sekolah di Lembah Swat, Pakistan, Oktober 2012 lalu.
(esn)