Tahanan yang mogok makan di Guantanamo berkurang selama Ramadan

Rabu, 17 Juli 2013 - 17:10 WIB
Tahanan yang mogok makan...
Tahanan yang mogok makan di Guantanamo berkurang selama Ramadan
A A A
Sindonews.com - Pejabat Pentagon mengatakan, dalam sepekan terakhir, jumlah tahanan yang menggelar aksi mogok makan di penjara itu telah menurun dengan drastis, Selasa (16/7/2013).

"Dari 166 penghuni penjara Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Teluk Guantanamo, Kuba, 80 orang menolak untuk makan. Sedangkan 46 orang di antara mereka tetap melancarkan aksi mogok makan, tapi masih menerima cairan nurtrisi lewat lubang hidung. Tiga di antara mereka di rawat di rumah sakit, di bawah pengawasan," ungkap Juru Bicara Pentagon, Letkol Todd Breasseale kepada AFP.

Jumlah tahanan yang melancarkan aksi mogok makan selama lima bulan belakangan sempat melewati 130 orang. Perwira militer, pengamat Hak Asasi Manusia, dan pengacara yang mewakili para tahanan mengatakan, aksi mogok makan ini mencerminkan frustrasi pada kegagalan untuk menyelesaikan nasib mereka. Maklum saja, sebagian besar tahanan telah berada di Guantanamo selama 11 tahun tanpa tuduhan jelas dan lebih dari setengahnya telah dibebaskan.

Pemerintah AS tidak menjelaskan mengapa jumlah tahanan yang melancarkan aksi mogok makan berkurang dengan drastis, tapi yang jelas hal itu terjadi setelah datangnya bulan suci Ramadan.Kabarnya, para tahanan setuju menghentikan aksi mogok makan asalkan mereka diizinkan untuk terus berkelompok dan berkomunikasi dengan narapidana lain. Mereka ingin melakukan salat tarawih berjamaah.
(esn)
Berita Terkait
China Memata-matai Amerika...
China Memata-matai Amerika Serikat dari Kuba, Ini Reaksi Biden
AS Pertimbangkan Masukkan...
AS Pertimbangkan Masukkan Kembali Kuba ke Daftar Negara Sponsor Teroris
Kedubesnya Diberondong...
Kedubesnya Diberondong Tembakan, Kuba Salahkan Trump
Kuba: AS Lakukan Kampanye...
Kuba: AS Lakukan Kampanye Kotor Terhadap Bantuan Medis Kami
Kembali Dimasukan Dalam...
Kembali Dimasukan Dalam Daftar Negara Pendukung Teroris, Kuba Sebut AS Munafik
Presiden Kuba Sebut...
Presiden Kuba Sebut Sejumlah Demonstran Dibayar AS untuk Picu Kerusuhan
Berita Terkini
Kim Jong-un Awasi Latihan...
Kim Jong-un Awasi Latihan Tempur Pasukan Korut, Tegaskan Kesiapan Perang Modern
41 menit yang lalu
PM Pakistan Umumkan...
PM Pakistan Umumkan Keberhasilan Operasi Melawan India, 10 Mei Jadi Hari Perayaan
1 jam yang lalu
Ini Respons Huawei atas...
Ini Respons Huawei atas Tuduhan Suap pada Parlemen Eropa
1 jam yang lalu
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
1 jam yang lalu
Bagaimana India dan...
Bagaimana India dan Pakistan Belanjakan Uang untuk Pertahanan?
3 jam yang lalu
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
4 jam yang lalu
Infografis
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved