Filipina tuduh China tumpuk kekuatan militer di Laut China Selatan
A
A
A
Sindonews.com – Filipina menuduh China telah melakukan penumpukan militer di Laut Cina Selatan yang disengketakan. Filipina memperingatkan pada forum keamanan regional ASEAN, bahwa strategi China itu merupakan ancaman bagi perdamaian.
Pernyataan Menteri Luar Negeri Filipina, Albert Del Rosario, memastikan, bahwa silang sengketa di Laut China Selatan akan menjadi fokus utama dari empat hari pembicaraan Asia-Pasifik tahunan.
"Del Rosario hari ini menyatakan keprihatinan serius atas meningkatnya militerisasi di Laut Cina Selatan," kata sebuah pernyataan Pemerintah Filipina yang dirilis pada hari pertama acara di Ibu Kota Brunei, Minggu (30/6/2013), seperti dikutip dari Channel News Asia.
Del Rosario mengatakan, ada kehadiran besar-besaran militer dan paramiliter kapal China di dua kelompok pulau di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina, yang disebut Scarborough Shoal dan Thomas Shoal.
Del Rosario menggambarkan kehadiran China di kepulauan ini sebagai ancaman terhadap upaya menjaga perdamaian maritim dan stabilitas di kawasan tersebut.
Dia tidak memberikan rincian dugaan penumpukan, tetapi mengatakan, bahwa tindakan China melanggar perjanjian tahun 2002. Dalam perjanjian itu, semua pihak yang terlibat sengketa di Laut China Selatan berjanji untuk tidak mengambil tindakan apapun yang dapat meningkatkan ketegangan.
Pernyataan Menteri Luar Negeri Filipina, Albert Del Rosario, memastikan, bahwa silang sengketa di Laut China Selatan akan menjadi fokus utama dari empat hari pembicaraan Asia-Pasifik tahunan.
"Del Rosario hari ini menyatakan keprihatinan serius atas meningkatnya militerisasi di Laut Cina Selatan," kata sebuah pernyataan Pemerintah Filipina yang dirilis pada hari pertama acara di Ibu Kota Brunei, Minggu (30/6/2013), seperti dikutip dari Channel News Asia.
Del Rosario mengatakan, ada kehadiran besar-besaran militer dan paramiliter kapal China di dua kelompok pulau di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina, yang disebut Scarborough Shoal dan Thomas Shoal.
Del Rosario menggambarkan kehadiran China di kepulauan ini sebagai ancaman terhadap upaya menjaga perdamaian maritim dan stabilitas di kawasan tersebut.
Dia tidak memberikan rincian dugaan penumpukan, tetapi mengatakan, bahwa tindakan China melanggar perjanjian tahun 2002. Dalam perjanjian itu, semua pihak yang terlibat sengketa di Laut China Selatan berjanji untuk tidak mengambil tindakan apapun yang dapat meningkatkan ketegangan.
(esn)