Meski dibunuh, Snowden sebut kebenaran akan muncul
A
A
A
Sindonews.com - Dalam live chat dengan pembaca The Guardian, whistleblower NSA, Edward Snowden, mengatakan, pemimpin AS tidak bisa membungkamnya. Menurutnya, meski dia dipenjara ataupun dibunuh, kebenaran soal fakta penyadapan NSA akan muncul.
Di sebuah lokasi rahasia di Hong Kong, Snowden chating dengan pembaca The Guardian. Dalam percakapan lewat internet itu, mantan karyawan CIA itu mengatakan, pengungkapan yang soal publikasi penyadapan NSA akan datang dan tidak bisa dicegah, meski bahaya termasuk maut mengancamnya.
”Yang bisa saya katakan sekarang adalah pemerintah AS tidak akan mampu untuk menutupi kebenaran ini dengan memenjarakan atau membunuh saya. Kebenaran akan datang, dan tidak bisa dihentikan,” ujar Snowden menjawab pertanyaan lawan chating-nya, dikutip The Guardian, Selasa (18/6/2013).
Pria yang sedang diburu FBI itu meyakinkan semua pihak, bahwa ia sedang bersembunyi di rumah yang aman di Hong Kong. Dia mengaku tetap bisa bebas meski kondisinya terancam. Ia menghabiskan waktu dua jam dalam percakapan lewat internet tersebut.
Pembicaraan itu, di antaranya membahas mengapa dia memilih wilayah yang dikuasai China sebagai tempat persembunyiannya. Ia juga menjelaskan pertanyaan tentang gajinya di Booz Allen Hamilton dan sejauh mana akses yang dia miliki sebagai kontraktor untuk NSA.
”Pemerintah AS (akan melakukan), seperti yang mereka lakukan dengan whistleblower lainnya. Kemungkinan persidangan, secara terbuka menyatakan saya bersalah atas pengkhianatan dan pengungkapan rahasia, melakukan tindak pidana, hingga (tuduhan) inkonstitusional. Semua (dianggap) kejahatan yang tak termaafkan. Itu bukan keadilan, dan akan bodoh untuk menjadi sukarelawan,” ucap Snowden.
Di sebuah lokasi rahasia di Hong Kong, Snowden chating dengan pembaca The Guardian. Dalam percakapan lewat internet itu, mantan karyawan CIA itu mengatakan, pengungkapan yang soal publikasi penyadapan NSA akan datang dan tidak bisa dicegah, meski bahaya termasuk maut mengancamnya.
”Yang bisa saya katakan sekarang adalah pemerintah AS tidak akan mampu untuk menutupi kebenaran ini dengan memenjarakan atau membunuh saya. Kebenaran akan datang, dan tidak bisa dihentikan,” ujar Snowden menjawab pertanyaan lawan chating-nya, dikutip The Guardian, Selasa (18/6/2013).
Pria yang sedang diburu FBI itu meyakinkan semua pihak, bahwa ia sedang bersembunyi di rumah yang aman di Hong Kong. Dia mengaku tetap bisa bebas meski kondisinya terancam. Ia menghabiskan waktu dua jam dalam percakapan lewat internet tersebut.
Pembicaraan itu, di antaranya membahas mengapa dia memilih wilayah yang dikuasai China sebagai tempat persembunyiannya. Ia juga menjelaskan pertanyaan tentang gajinya di Booz Allen Hamilton dan sejauh mana akses yang dia miliki sebagai kontraktor untuk NSA.
”Pemerintah AS (akan melakukan), seperti yang mereka lakukan dengan whistleblower lainnya. Kemungkinan persidangan, secara terbuka menyatakan saya bersalah atas pengkhianatan dan pengungkapan rahasia, melakukan tindak pidana, hingga (tuduhan) inkonstitusional. Semua (dianggap) kejahatan yang tak termaafkan. Itu bukan keadilan, dan akan bodoh untuk menjadi sukarelawan,” ucap Snowden.
(esn)