Obama putuskan persenjatai pemberontak Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya memberikan kuasa untuk mempersenjatai pemberontak Suriah. Demikian diungkapkan sejumlah pejabat AS, Kamis (13/6/2013).
Persetujuan itu datang, setelah Gedung Putih mengeluarkan pernyataan bahwa Pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia dalam perang melawan kaum pemberontak.
"Obama telah memutuskan untuk menyediakan senjata kepada pemberontak," ungkap John McCain, senator AS dari Arizona, salah satu pihak yang sangat vokal mendukung AS untuk melancarkan aksi militer ke Suriah.
Penyataan tersebut dikonfirmasi oleh tiga pejabat AS lainnya.Para pejabat itu mengatakan, pemerintah belum memutuskan jenis senjata yang akan diberikan kepada pemberontak, tapi yang jelas Badan Intelijen AS (CIA) telah ditugaskan untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan pemberontak AS.
Menyikapi keluarnya bukti penggunaan senjata kimia, Gedung Putih mengisyaratkan Obama memang berencana meningkatkan keterlibatan AS dalam krisis Suriah. "Ini akan membuat segalanya menjadi berbeda, dalam cakupan dan tingkatan dengan apa yang kami sediakan," ungkap Ben Rhodes, wakil penasehat keamanan nasional Obama seperti dilansir AFP.
Sejauh ini, AS telah memberikan bantuan kepada pemberontak berupa bantuan tidak mematikan, yakni obat-obatan dan bekal. Awal Maret lalu, pemerintah AS mengumumkan rencana untuk mengirimkan bantuan langsung tidak mematikan senilai USD 60 juta(Rp 580 miliar) kepada pemberontak Suriah.
Menlu AS John Kerry sebelumunya mengatakan, pihaknya prihatin dengan keberadaan kelompok ekstrimis yang beroperasi di dalam dan di antara kelompok oposisi Suriah, pihak yang tidak akan berbagi tujuan atas masa depan Suriah, yakni demokrasi dan persatuan yang menghormai hak asasi manusia semua warga Suriah. "Saya yakin, totalitas dalam upaya ini akan berdampak pada kemampuan oposisi Suriah untuk mencapai tujuannya," ungkap Kerry.
Persetujuan itu datang, setelah Gedung Putih mengeluarkan pernyataan bahwa Pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia dalam perang melawan kaum pemberontak.
"Obama telah memutuskan untuk menyediakan senjata kepada pemberontak," ungkap John McCain, senator AS dari Arizona, salah satu pihak yang sangat vokal mendukung AS untuk melancarkan aksi militer ke Suriah.
Penyataan tersebut dikonfirmasi oleh tiga pejabat AS lainnya.Para pejabat itu mengatakan, pemerintah belum memutuskan jenis senjata yang akan diberikan kepada pemberontak, tapi yang jelas Badan Intelijen AS (CIA) telah ditugaskan untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan pemberontak AS.
Menyikapi keluarnya bukti penggunaan senjata kimia, Gedung Putih mengisyaratkan Obama memang berencana meningkatkan keterlibatan AS dalam krisis Suriah. "Ini akan membuat segalanya menjadi berbeda, dalam cakupan dan tingkatan dengan apa yang kami sediakan," ungkap Ben Rhodes, wakil penasehat keamanan nasional Obama seperti dilansir AFP.
Sejauh ini, AS telah memberikan bantuan kepada pemberontak berupa bantuan tidak mematikan, yakni obat-obatan dan bekal. Awal Maret lalu, pemerintah AS mengumumkan rencana untuk mengirimkan bantuan langsung tidak mematikan senilai USD 60 juta(Rp 580 miliar) kepada pemberontak Suriah.
Menlu AS John Kerry sebelumunya mengatakan, pihaknya prihatin dengan keberadaan kelompok ekstrimis yang beroperasi di dalam dan di antara kelompok oposisi Suriah, pihak yang tidak akan berbagi tujuan atas masa depan Suriah, yakni demokrasi dan persatuan yang menghormai hak asasi manusia semua warga Suriah. "Saya yakin, totalitas dalam upaya ini akan berdampak pada kemampuan oposisi Suriah untuk mencapai tujuannya," ungkap Kerry.
(esn)