Serangan bom saat rapat pemilu, 11 warga Pakistan tewas
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah ledakan besar menghentikan rapat persiapan kampanye Partai Rakyat Nasional (ANP) di Mominabad, Karachi, Pakistan, Jumat (26/4/2013) malam. Polisi setempat mengatakan, ledakan tersebut menewaskan 11 orang termasuk, seorang anak kecil dan melukai 45 orang lainnya, termasuk enam anak-anak.
"Ledakan ini menargetkan Bashir Jan, pemimpin Partai ANP yang tengah membahas persiapan dengan tim sukses untuk kampanye pemilu. Namun, dia sendiri selamat tanpa menderita luka," ungkap Inspektur polisi Ch Asad.
Menurut laporan awal dari pihak kepolisian, ledakan tersebut berasal dari sebuah mobil yang diletakkan dekat lokasi rapat. Kekuatan bom yang dipicu oleh pengendali jarak jauh tersebut sangat besar, sehingga menghancurkan tempat pertemuan, delapan toko, empat kendaraan, dan mobil pemimpin partai ANP.
Bebarapa saat setelah ledakan terjadi, polisi dan sejumlah tim medis tiba di lokasi kejadian yang mendadak gelap pasca ledakan karena beberapa tiang listrik rubuh akibat ledakan. Puluhan korban luka-luka tersebut lantas dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Abbasi Shaheed dan RS pemerintah.
"15 korban luka datang dalam keadaan kritis dan telah dipindahkan ke unit perawatan intensif," ungkap sebuah sumber di RS.
"Ledakan ini menargetkan Bashir Jan, pemimpin Partai ANP yang tengah membahas persiapan dengan tim sukses untuk kampanye pemilu. Namun, dia sendiri selamat tanpa menderita luka," ungkap Inspektur polisi Ch Asad.
Menurut laporan awal dari pihak kepolisian, ledakan tersebut berasal dari sebuah mobil yang diletakkan dekat lokasi rapat. Kekuatan bom yang dipicu oleh pengendali jarak jauh tersebut sangat besar, sehingga menghancurkan tempat pertemuan, delapan toko, empat kendaraan, dan mobil pemimpin partai ANP.
Bebarapa saat setelah ledakan terjadi, polisi dan sejumlah tim medis tiba di lokasi kejadian yang mendadak gelap pasca ledakan karena beberapa tiang listrik rubuh akibat ledakan. Puluhan korban luka-luka tersebut lantas dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Abbasi Shaheed dan RS pemerintah.
"15 korban luka datang dalam keadaan kritis dan telah dipindahkan ke unit perawatan intensif," ungkap sebuah sumber di RS.
(esn)